Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Transaksi Pakai QR, Urusan Jadi Lancar!


Kemajuan teknologi membuat berbagai macam layanan apapun dapat diakses secara digital, mulai dari kuliner, transportasi hingga sebagai alat pembayaran. Saat ini kita sudah mengenal hadirnya teknologi yang bernama dompet digital atau dompet elektronik, yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi. Berbeda dengan uang elektronik yang menggunakan kartu sebagai alat pembayarannya, dompet digital hanya perlu menggunakan aplikasi pada ponsel.


Oleh karena keuntungannya bisa dibilang lebih unggul dibanding transaksi menggunakan uang tunai, kini banyak masyarakat yang mulai beralih menggunakan dompet digital sebagai alat pembayaran untuk berbagai transaksi.

Hadirnya dompet digital bisa kita lihat di mana-mana. Coba saja kita lihat saat ini sudah banyak merchant yang menerima pembayaran pakai dompet digital. Di bagian luarnya juga nampak jejeran standing banner yang menawarkan beragam promo menarik, seperti diskon dan juga cashback kalau kita transaksi menggunakan dompet digital.

Beli Martabak Pakai Gopay
Menariknya, transaksi pakai dompet digital gak hanya bisa dilakukan di restoran atau rumah makan mewah saja loh, bahkan beberapa penjaja makanan di pinggir jalan pun sudah ada yang menerima pembayaran pakai dompet digital.

Seperti yang pernah saya alami sewaktu membeli sekotak martabak di jalan Cirendeu Raya, Tangsel. Dari luar gak ada yang istimewa, sama seperti penjual martabak pada umumnya. Namun seketika mata saya tertuju pada kertas berisi QR Code yang tertempel di kacanya yang sudah mulai berdebu. QR code ini dari Go-Pay, salah satu dompet digital populer besutan Go-Jek.

"Bang, di sini bisa bayar pakai Go-Pay ya?", tanya saya penasaran. Siapa tau saja QR code itu cuma tempelan biasa.

"Bisa dong", jawab Abang penjualnya. "Ada kesbeknya juga loh Mas", si Abang menambahkan layaknya seorang marketing.

Tanpa pikir panjang, saya memutuskan untuk memilih membayar pakai Go-Pay, karena lebih banyak untungnya, bisa dapat cashback, pembayarannya mudah dan cepat serta lebih praktis.
Jajan Pakai Dompet Digital Go-Pay

Jajan Sop Durian Pakai Go-Pay
Petualangan transaksi pakai dompet digital pun terus berlanjut. Ternyata transaksi pakai dompet digital membuat saya ketagihan, terutama untuk urusan kuliner hahaha... Kali ini saya jalan-jalan ke Margonda, Depok. 

Di persimpangan jalan Arif Rahman Hakim terdapat sebuah tempat jajan yang menjual sop durian. Namanya adalah Sop Durian Margando yang sudah terkenal se-Kota Depok. Kalau kamu tinggal di Depok dan sekitarnya pasti paham.


Suasana di sini selalu saja ramai, karena memang kualitas rasanya sudah gak diragukan lagi. Makanya gak heran kalau mau jajan di sini harus rela antri dulu, apalagi kalau weekend. Bisa dapat tempat duduk di dalam saja sudah untung.

Karena banyaknya pembeli, saya pun harus rela mengantri ketika memesan. Beberapa orang di depan saya semuanya membayar menggunakan uang tunai. Satu orang saja membutuhkan waktu sekitar 1 menit untuk bertransaksi. Bagaimana kalau ada 5 orang. 

Sudah termasuk mengambil uang dari dompet dan memberikannya ke kasir. Belum lagi si kasir ngasih uang kembaliannya. Semuanya membutuhkan proses. Agak cukup lama memang kalau bayar pakai uang tunai.

Sementara saya bayar pakai Go-Pay. Tinggal scan QR code yang tertempel di kaca kasir, transaksi pun beres kurang dari 60 detik. Praktis dan menghemat waktu.

Beli Pizza Pakai Dana
Lalu petualangan berikutnya saya mengajak anak-anak untuk jajan pizza di Domino's Pizza, Bojongsari, Depok. Di sini saya terbiasa transaksi pakai DANA, dompet digital andalan untuk jajan pizza, hehehe. Selain dapat cashback yang lumayan nominalnya, bayarnya juga sangat praktis, cukup scan QR code dari ponsel ke alat pembayaran yang tersedia, dan.... transaksi pun beres. Gak perlu repot-repot membuka dompet dan mengambil uang.

Ngemil Burger Bayarnya Pakai OVO
Kalau mau jajan di Burger King, saya selalu membayar pakai OVO yang telah berbaik hati memberikan cashback hingga 30 persen. Pembeli di sini juga cukup ramai, terutama saat weekend. Antrian di depan kasir pun lumayan panjang. Kalau rata-rata pembeli membayar pakai uang tunai, sudah pasti durasi transaksi bisa lebih lama lagi.


Beruntung, sebagian masyarakat sudah melek teknologi dan gak sedikit yang membayar menggunakan dompet digital, mulai dari Dana, Go-Pay atau OVO. Aah, sedikit lega, kalau begini saya gak perlu mengantri terlalu lama. Bisa lebih menghemat waktu.

Mengenal Sejarah QR Code
Daritadi saya menyinggung soal QR code. Tapi tahukah kamu apa itu QR code? Mengapa keberadaan QR code begitu penting untuk pembayaran saat ini? Sebelum menjawab rasa penasaran kamu, mari kita bahas dulu sejarah kapan kali pertama QR code dibuat.

QR (Quick Response) code atau kode QR kali pertama dikenalkan oleh Denso Wave, anak Perusahaan Toyota, Jepang, pada tahun 1994 untuk melacak komponen otomotif pada kecepatan tinggi. Kode ini dirancang untuk dapat dibaca oleh kamera dibandingkan laser yang jauh lebih ketat yang biasanya digunakan untuk UPC bar codes yang masih tradisional. The "QR" berasal dari "Quick Response" sebagai pencipta kode yang dimaksudkan agar isinya dapat diuraikan pada kecepatan tinggi.

Seiring lajunya teknologi yang kian melesat, kode QR tidak hanya digunakan untuk melacak komponen otomotif saja, namun telah masuk ke berbagai sektor, mulai dari bisnis, pemasaran, retail dan lainnya.

Kode QR merupakan pembaharuan dari barcode yang biasanya kita lihat pada sebuah produk. Kode QR berbentuk jajaran persegi berwarna hitam berbentuk seperti barcode, namun dengan tampilan yang lebih ringkas. Di dalamnya memuat data berupa alamat URL, teks, nomor telepon dan informasi yang dianggap penting lainnya.

Kode QR juga bisa diaplikasikan pada kartu nama sebagai informasi tambahan. Untuk membaca kode QR dibutuhkan ponsel berkamera dan sebuah aplikasi pembaca QR. Hampir setiap orang memiliki ponsel yang didalamnya memiliki akses ke kamera dan aplikasi kode QR untuk decoding gambar. Bisa dikatakan, kebanyakan orang saat ini memiliki scanner kode QR di dalam genggaman tangan mereka.

Cara Menggunakan Kode QR
Bisa dikatakan cara menggunakan kode QR ini sangat mudah. Kode QR dapat digunakan pada ponsel yang memiliki aplikasi pembaca kode QR dan memiliki akses internet untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju melalui kode QR tersebut.

Pengguna ponsel hanya perlu mengaktifkan program pembaca kode QR lalu mengarahkan kamera ke kode QR, selanjutnya program pembaca kode QR akan secara otomatis memindai data yang telah tertanam pada kode QR. Jika kode QR berisikan informasi alamat sebuah website (URL), maka pengguna dapat langsung mengakses website tersebut tanpa harus lebih dulu mengetikkan alamat website yang dituju.

Jika ingin bertransaksi menggunakan kode QR, Anda cukup masuk ke salah satu aplikasi dompet digital di ponsel, lalu arahkan kamera ponsel ke alat transaksi (scanner) dan transaksi pun telah berhasil dilakukan. Sangat efektif dan efisien.

Kelebihan dan Kekurangan Transaksi Menggunakan QR Code
Meski banyak kelebihannya, yang namanya teknologi pasti ada celah kekurangannya juga. Tapi kamu gak perlu khawatir, karena untuk memperbaiki kekurangan tersebut membutuhkan proses dan pasti akan ada update. Lantas apa saja kelebihan dan kekurangan kalau kamu transaksi pakai QR code dibanding pakai uang tunai?


Kelebihannya :
1. Lebih mudah digunakan
Yup! Ini sudah pasti. Cara pakainya gampang banget. Bahkan mungkin orang yang awam sekalipun akan cepat beradaptasi ketika membayar pakai QR code melalui ponselnya. Kalau memang belum pernah menggunakannya sama sekali, petugas kasir akan bersedia membantunya kok.

Kamu hanya perlu scan kode menggunakan ponsel ke alat pembayaran (scanner) yang tersedia di merchant, setelah proses scanning selesai, transaksi telah dianggap berhasil.

Jujur saja, kali pertama saya bayar pakai QR code mudah banget dan prosesnya cepat.

2. Lebih responsif dibanding tap kartu
Gak hanya mudah digunakan, QR code dalam penggunaannya lebih responsif dibanding tap pakai kartu uang elektronik atau e-money. Meski beberapa bagian kode ada yang rusak, QR code masih bisa dibaca dengan baik oleh ponsel saat di-scanning.

3. Praktis, cukup pakai ponsel
Buat kamu yang sulit lepas dan selalu mengandalkan ponsel untuk berbagai kemudahan dan ogah menunggu terlalu lama saat transaksi, cocok banget nih kalau kamu transaksi pakai QR code dari ponsel. 

4. Tersedia promo menarik
Ini yang menjadi kelebihan transaksi pakai dompet digital. Karena biasanya banyak promo menarik yang bisa kamu dapatkan, mulai dari diskon hingga cashback.

Sebelum transaksi, biasanya saya menanyakan ke petugas kasir promo apa saja yang tersedia. Kalau misalnya cashback paling besar diberikan oleh OVO, ya saya bayarnya pakai OVO, untuk mengumpulkan cashback. Lumayan kan, cashback berupa OVO points bisa saya gunakan untuk membeli pulsa. Jauh lebih hemat dan pastinya juga praktis.

Coba kamu bandingkan ketika kamu bayar pakai uang tunai, kamu gak bisa menikmati promo yang disediakan seperti dompet digital.

Kekurangannya :
1. Sinyal kacau, bikin galau
Pernah mengalami sinyal lemot saat mau transaksi? Saya pernah. Saat mau transaksi, mendadak sinyal jadi lemot, alhasil saya kesulitan untuk akses ke aplikasi di ponsel. Beruntungnya gangguan sinyal gak terlalu lama.

Jadi pastikan dulu operator telepon yang kamu gunakan dalam keadaan baik atau gak ada masalah pada jaringan. Kendala kenapa transaksi pakai QR code bisa gagal karena sinyal ponsel yang buruk. Tapi jangan khawatir, hal ini jarang terjadi sih.

2. Belum semua merchant terima QR code
Meski metode pembayaran QR code lagi ngetrend, tapi faktanya belum semua merchant menerima pembayaran dengan QR code. Jadi sebaiknya kamu pastikan dulu merchant mana saja yang menerima metode pembayaran ini ya.

Secara perlahan tapi pasti, nantinya pasti akan ada banyak merchant yang juga menerima pembayaran pakai dompet digital.

Bank Indonesia Kenalkan Gerakan FESKABI
Bank Indonesia (BI) terus mensosialisasikan pembayaran dengan menggunakan QR code ke berbagai kalangan. Kali ini BI menyasar kalangan mahasiswa untuk lebih menggunakan pembayaran berbasis QR tersebut.


Feskabi (sebelumnya BI Goes To Campus) merupakan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan BI secara rutin sejak tahun 2013.

#feskabi2019 kali ini mengusung tema 'QRIS (QR Code Indonesian Standard) : Pembayaran Digital Ala Milenial'. Hal ini sejalan dengan kebijakan BI yang komitmen penuh guna mendukung pengembangan sistem pembayaran dan memfasilitasi perkembangan ekonomi digital sekaligus #gairahkanekonomi.

Dengan berinisiatif #pakaiQRstandar untuk melakukan pembayaran, secara gak langsung kamu juga sudah ikut andil memajukan ekonomi Indonesia. Maka dari itu #majukanekonomiyuk dengan transaksi pakai metode QR code.

Bagaimana, tertarik untuk transaksi pakai metode QR code? Transaksi pakai QR, urusan jadi lancar!

Semoga bermanfaat.

10 komentar untuk "Pengalaman Transaksi Pakai QR, Urusan Jadi Lancar!"

  1. Penasaran nih sama dompet digital spt Go Pay .... cuma HP saya jadul dan kalau Hp nya ilang repot ngurusnya

    BalasHapus
  2. @Dwi Sugiarto : Bisa dipertimbangkan membeli hape kekinian, biar bisa nyobain aplikasi dompet digital. Kan bisa dipakai buat bisnis juga Mas

    BalasHapus
  3. Mantap baru tau saya :) thx infonya mas Hendra

    BalasHapus
  4. @Feri Tekno : Mantap... Sama-sama

    BalasHapus
  5. HP gw penuh dengan aplikasi kekinian: go-pay, ovo, dana, biar dapet kesbek, wkwkwkwk

    BalasHapus
  6. @Riza ALhusna : Tos dulu dong ah

    BalasHapus
  7. Udah ngga kelimpungan lagi kalo dompet ketinggalan ya kak.. asal hape selalu digenggaman.. 😄

    BalasHapus
  8. @Fionaz : Asal jangan hape ketinggalan juga, ntar malah gak bisa jajan

    BalasHapus
  9. Di saya belum bisa di gunakan yg bginian. Masih sangat terbatas.

    BalasHapus
  10. @Mangs Abdul : Semoga ke depannya semakin banyak ya Mang, biar sama-sama ikut merasakan manfaat dari QRIS ini....

    BalasHapus