Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatur Keuangan Menjelang Puasa dan Lebaran

Cara Mengatur Keuangan Menjelang Bulan Puasa

Sudah bukan rahasia lagi jika harga sembako menjelang puasa dan lebaran selalu mengalami kenaikan. Sebut saja harga telur, daging ayam, daging sapi dan minyak goreng harganya selalu naik. Itu baru sebagian kecil yang naik. Jika harga sembako naik, biasanya kebutuhan lainnya juga ikutan naik.

Naiknya harga kebutuhan pokok, membuat masyarakat yang punya penghasilan pas-pasan selalu menjerit dan kewalahan saat ingin menikmati sajian daging ayam di waktu lebaran tiba. Atau saat anak-anaknya ingin tampil dengan baju yang baru.

Tidak hanya itu saja, selain sang suami yang harus kerja keras mencari nafkah, para ibu rumah tangga juga dipusingkan dengan tingginya harga kebutuhan pokok. Apalagi biasanya yang belanja kebutuhan sehari-hari adalah para ibu rumah tangga.

Sebenarnya fenomena di atas, bisa kita siasati dengan trik sederhana lho. Sehingga kita terlalu dipusingkan dengan melambungnya harga sembako setiap menjelang bulan puasa dan lebaran.

Yuk, kita simak cara mengatur keuangan menjelang bulan puasa dan lebaran di bawah ini :

1. Ikutan Arisan Sembako

Berbeda dengan arisan pada umumnya, arisan sembako dikhususkan hanya untuk membeli sembako saja. Bagi yang sering ikutan arisan model ini, pasti sudah tidak asing lagi. Bahkan bisa dibilang arisan sembako ini cukup menguntungkan.

Lho dari sisi mana menguntungkannya? Arisan sembako sama saja seperti kita menyimpan tabungan, hanya saja dalam bentuk sembako atau jajanan, misalnya saja daging ayam, daging sapi, kue jajanan untuk lebaran dan lain sebagainya. Sehingga saat lebaran tiba, kita bisa mengambil sembako yang akan menjadi hak milik kita.

Kita pun bisa memilih jenis sembako atau makanan yang ingin kita tabung. Tinggal koordinasikan saja dengan pengurusnya. Dari total harga yang harus kita bayar, kita bisa membayar uang arisan per minggu, per satu bulan atau per tiga bulan. Tergantung kesepakatan di awal.

2. Menabung

Jika tadi menabung sembako, sekarang kita membuka tabungan khusus yang diperuntukkan untuk membeli kebutuhan menjelang bulan puasa dan juga lebaran. 

Kunci kesuksesan dari menabung adalah disiplin dan konsisten. Meski uang yang ditabung jumlahnya kecil, tetapi jika dilakukan secara rutin, maka lama-lama jumlahnya akan semakin banyak. Apalagi jika uang yang ditabung jumlahnya cukup besar.

Kita bisa mulai menabung beberapa bulan sebelum bulan puasa dan lebaran tiba. Atau bahkan setelah lebaran usai, kita juga bisa loh menabung untuk memenuhi kebutuhan di bulan puasa tahun berikutnya. Namun perlu diingat, sebaiknya tabungannya dipisah saja dari tabungan utama, agar tidak tercampur dan bikin bingung.

3. Berburu Harga Promo

Kebutuhan yang dibeli menjelang puasa dan lebaran, biasanya tidak hanya sembako saja, akan tetapi ada juga sebagian masyarakat yang harus menyiapkan uang untuk mudik ke kampung halaman. Atau bahkan ada juga yang ingin membelikan baju baru untuk putra putri tercintanya.

Jika ingin berburu pakaian di pasar tradisional atau membelinya lewat toko online, maka pilihlah pakaian yang sedang ada diskon atau harga promo. Agar jumlah pengeluaran tidak terlalu besar. Namun tetap jangan kalap saat berburu pakaian.

Sementara untuk tiket mudik, seperti kereta api, kapal laut atau pesawat, ada juga marketplace yang memberikan harga promo atau diskon menjelang lebaran. Maka dari itu, manfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya untuk membeli tiket dengan harga miring.

Demikian tiga cara mengatur keuangan menjelang bulan puasa dan lebaran. Semoga trik sederhana ini bisa memberikan inspirasi sekaligus motivasi bagi Anda semua agar pengelolaan keuangan tetap berjalan dengan baik. Semoga kita semua selalu diberikan rezeki yang melimpah dan berkah, aaamiiin....

1 komentar untuk "Cara Mengatur Keuangan Menjelang Puasa dan Lebaran"

  1. Nah memang menjelang puasa ini agak gimana gitu, apalagi kayak cepet banget belum siapin belanja-belanja padahal semua kebutuhan semakin mahal. Jadi harus persiapkan mulai sekarang, belum lagi keponakan, menu di meja, dan jalan-jalannya.

    BalasHapus