Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Transaksi Digital Bantu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Transaksi Digital Bantu Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Di tengah perjalanan pulang kerja, ponsel di saku jaket saya berbunyi. Awalnya saya diamkan saja. Tapi berhubung ponsel saya berbunyi terus berulang kali, akhirnya saya penasaran siapa yang telepon dan saya cari posisi yang aman untuk menepikan motor dan menjawab panggilan tersebut.

Ternyata istri saya yang telepon. Berhubung stok camilan mulai menipis, istri minta dibelikan susu, roti, selai dan camilan lainnya untuk anak kedua saya, Naufal. Kebetulan saat itu, Naufal memang lagi nggak enak badan. Maunya ngemil roti dan susu. Istri saya juga nggak bisa ke minimarket, karena motor saya pakai untuk bekerja. Apalagi jarak dari rumah ke minimarket cukup jauh.

Biar lebih efisien dan nggak membuang-buang waktu, istri saya nitip ke saya untuk sekalian mampir belanja ke Indomaret atau Alfamart saat pulang kerja. Jadi saya nggak perlu bolak-balik untuk membeli camilan tersebut.

Setelah menutup pembicaran dan masukkin ponsel ke dalam saku jaket yang sudah lusuh, saya lanjut perjalanan dan nggak lupa mampir ke Alfamart Duren Seribu, Kota Depok.


Nggak Bawa Kartu ATM, Masih Bisa Transaksi Pakai Dompet Digital

Setelah sampai di depan Alfamart, saya masih duduk di atas motor. Saya buka dompet, ternyata kartu ATM saya ketinggalan di rumah. Mau bayar pakai uang cash, uangnya nggak cukup, hehehe.. Biar kata saya nggak bawa ATM, tapi saya nggak terlalu khawatir. Karena saya seringkali mengandalkan dompet digital sebagai alat pembayaran, selain cash dan debit.

Tapi berhubung saya belum pernah transaksi pakai LinkAja di Alfamart, saya harus tanyain dulu ke kasir, apakah bisa transaksi pakai LinkAja atau nggak.

"Mba, di sini terima pembayaran pakai LinkAja nggak?" Tanya saya sambil menjaga jarak dengan sang kasir.

"Ooh bisa Pak, kalau memang mau bayar pakai LinkAja, nanti kami siapkan pembayarannya". Jawab sang kasir dengan ramah. Sebelum transaksi, petugas akan mengonfirmasi nomor ponsel di sistem mereka.

Setelah itu, saya langsung berburu barang-barang yang dipesan. Kebetulan saya sudah cukup hapal di mana saja letaknya, jadi nggak terlalu lama untuk bisa dapetin pesanan yang saya cari. 

Cara Transaksi Pakai Dompet Digital di Outlet

Setelah dapetin barang-barangnya, saya langsung ke kasir untuk transaksi pakai LinkAja. Caranya juga cukup mudah. Kita tinggal sebutin nomor ponsel yang terdaftar ke kasir. Nanti setelah itu, pindai bar code yang ada di meja kasir pakai ponsel. Lalu konfirmasi nominal pembayaran dan masukkan PIN aplikasi LinkAja. Transaksi pun selesai. Caranya mudah banget bukan?

Pembayaran dengan QRIS
Cari logo QRIS agar bisa bayar pakai semua dompet digital 

Jadi, sebelum kalian transaksi pakai dompet digital, pastikan terlebih dulu kalau di merchant tersebut tersedia QR Code QRIS. Apa itu QRIS? QRIS (Quick Response Indonesian Standard) merupakan standar QR Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet digital atau mobile banking.

Bank Indonesia mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran non-tunai menggunakan sistem QRIS per 1 Januari 2020. QRIS digadang sebagai 'satu sistem untuk semua model pembayaran'. Sehingga QRIS bisa digunakan di semua merchant yang bekerjasama, seperti DANA, OVO, Gopay, LinkAja dan lainnya.


Kelebihan Transaksi dengan Dompet Digital

Untuk memudahkan kebutuhan finansial sehari-hari, saya memang sengaja mengunduh empat aplikasi dompet digital sekaligus di ponsel, mulai dari DANA, OVO, Gopay dan LinkAja. Keempatnya saya gunakan untuk transaksi digital secara bergantian sesuai dengan kebutuhan. Apalagi ada beberapa job dari blog maupun sosial media yang pembayarannya ditransfer ke dompet digital.

Enaknya Punya Dompet Digital

DANA biasa saya pakai untuk jajan di KFC, belanja di Ramayana Parung, Bogor dan jajan Pizza di Domino's. Biasanya saya sering dapat promo, entah itu diskon atau cashback. Sangat membantu untuk menghemat pengeluaran. DANA juga sudah bisa dipakai untuk belanja online di Bukalapak dan Lazada loh.

OVO saya pakai untuk belanja online di Tokopedia atau jajan di outlet yang sering ada promo OVO. Selain bisa dapetin cashback, biasanya juga suka ada potongan harga.

Transaksi Digital Pakai OVO

Gopay saya pakai untuk pesan  makanan kalau lagi malas keluar rumah. Apalagi saat pandemi seperti ini, kita sangat dianjurkan untuk di rumah saja. Kecuali untuk urusan penting. Makanya saya lebih memilih pesan makanan secara online dan makan bareng keluarga di rumah. 

Dengan begitu, secara tidak langsung, saya sekeluarga juga ikut mendukung program PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dianjurkan Pemerintah.

Berhubung saya juga ikut Program Prakerja, maka pembayarannya ditransfer ke akun Gopay milik saya. Jadi bisa lebih praktis dan mudah memantaunya apakah uangnya sudah masuk atau belum. Nggak perlu repot cek ke ATM segala.

Transaksi Digital Pakai Gopay

Dari keempat dompet digital, kayaknya LinkAja yang paling sering saya pakai. Biasanya saya pakai untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari beli pulsa, beli token listrik, urusan transfer hingga bayar tagihan Indihome. Enaknya lagi, saya sering dapat cashback loh.

Saya juga sering menyimpan uang penghasilan dari blog dan sosial media ke akun LinkAja. Tujuannya sebagai dana cadangan dan darurat kalau sewaktu-waktu dibutuhkan. Apalagi batas maksimal penyimpanan saldo di LinkAja bisa sampai 10 juta.

Riwayat Transaksi di LinkAja

Tapi untuk menikmati semua fitur tersebut di aplikasi LinkAja, maka kalian harus melakukan upgrade akun terlebih dulu, dengan cara verifikasi data dan foto KTP.

Terlepas dari itu semua, berikut adalah kelebihan yang saya rasakan ketika transaksi menggunakan dompet digital :

Kelebihan Transaksi Pakai Dompet Digital

Inilah sebabnya mengapa saya memilih untuk mengunduh keempat dompet digital di ponsel. Nah bagi kalian yang mengaku generasi digital dan milenial, terutama yang sering melakukan transaksi, baik untuk bisnis, sekolah maupun keperluan lainnya, maka menggunakan dompet digital adalah pilihan yang tepat. Anti ribet dan banyak untungnya!


Kebijakan dan Produk Bank Indonesia untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Selama pandemi, Indonesia mengalami resesi selama dua kuartal berturut-turut. Tapi kabar baiknya, peran transaksi digital sangat bisa diandalkan di saat ekonomi Indonesia mengalami keterpurukan. Transaksi digital selama pandemi terus mengalami peningkatan, sehingga dianggap membawa angin segar untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Apalagi selama pandemi, sebagian besar masyarakat banyak melakukan rutinitas di rumah saja, mulai dari bekerja, berbisnis hingga belajar dilakukan secara online dari rumah dan memutuskan untuk memenuhi kebutuhan makanan, minuman hingga belanja kebutuhan lainnya secara online.

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, terjadi peningkatan transaksi digital setiap tahunnya. Data akumulasi volume transaksi digital pada tahun 2019 mencapai 5.2 miliar transaksi dengan nominal transaksi mencapai Rp. 145 triliun. Angka ini meningkat cukup tajam dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka 2.9 miliar transaksi dengan total nominal transaksi sebesar Rp. 47 triliun.

Lantas, kebijakan apa saja yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional? Berikut ulasannya :

1. Menurunkan suku bunga

Kebijakan yang pertama akan memungkinkan BI untuk menetapkan suku bunga rendah dan likuiditas yang longgar. Sebelumnya, BI telah menurunkan suku bunga hingga menjadi 37.5 basis poin. Angka ini dinilai yang paling rendah sepanjang sejarah.

Penurunan suku bunga bank sentral, harus diikuti dengan penurunan suku bunga kredit oleh perbankan. Dari sisi likuiditas, BI telah melakukan pelonggaran kuantitatif leasing dengan jumlah mencapai Rp. 694.9 triliun atau sekitar 4.49 persen dari PDB. Angka ini merupakan yang terbesar di emerging market.

2. Mendukung pembiayaan ekonomi

Guna melanjutkan kebijakan makroprudensial, BI akan mendukung pembiayaan ekonomi di mana pada tahun 2020, BI telah memberikan kelonggaran seluruh kebijakan makroprudensial yang berkaitan dengan likuiditas, uang muka dan perkreditan yang mendukung sektor-sektor produktif.

3. Menetapkan kebijakan fiskal dan moneter

BI akan bersinergi dengan Kementerian Keuangan untuk menetapkan kebijakan fiskal dan moneter serta melanjutkan pembagian beban atau burden sharing. Kebijakan ini telah diputuskan bersama pada 16 April 2020 dan akan dilanjutkan kembali sampai 31 Desember 2021.

4. Pembiayaan pembangunan

Untuk mendukung sektor keuangan, BI akan mendukung pembiayaan pembangunan jangka panjang, baik dalam bentuk sekuritas, obligasi maupun pembiayaan lainnya.

5. Mendukung ekonomi keuangan digital

Kegiatan transaksi digital atau elektronik di berbagai e-commerce dan e-wallet, diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Maka dari itu, BI akan mendukung ekonomi keuangan digital dengan melakukan menyambungkan digital banking atau fintech melalui interlink untuk kedua layanan tersebut.

6. Memperkuat digitalisasi sistem pembayaran 

Kebijakan berikutnya adalah memperkuat digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi melalui berbagai inisiatif transformasi digital, seperti perluasan akses UMKM dan masyarakat kepada layanan ekonomi dan keuangan digital dengan kolaborasi antara bank dan fintech.

7. Mendukung pemulihan ekonomi

BI mengeluarkan kebijakan sistem pembayaran dengan memperpanjang masa berlaku kebijakan penurunan biaya layanan SKNBI dan penurunan batas minimum pembayaran serta nilai denda keterlambatan pembayaran kartu kredit, serta menurunkan biaya layanan sistem BI-RTGS.

Selain kebijakan, Bank Indonesia juga meluncurkan beberapa produk yang bertujuan untuk mendukung digitalisasi transaksi keuangan, agar saling terintegrasi satu sama lain. 

Prouk Bank Indonesia

Bagaimana Menumbuhkan Minat Masyarakat untuk Bertransaksi Digital?

Transaksi digital bukan hal yang baru di tengah masyarakat. Saat ini banyak masyarakat yang mulai tertarik untuk melakukan transaksi digital. Hal ini bisa kita lihat semakin luasnya jaringan e-wallet serta e-money yang memberikan kemudahan dan efisiensi bagi masyarakat, sehingga hal ini dinilai menjadi salah satu faktor pendukung berkembangnya transaksi digital.

Bakso Malang Go-Digital

Bahkan saat ini saya sudah banyak menjumpai pedagang makanan maupun minuman di pinggir jalan yang sudah bisa menerima pembayaran secara digital. Artinya mereka menyadari bahwa transaksi digital juga cukup pentinga dan akan memberikan dampak positif terhadap bisnis yang mereka jalani.

Kalau para pedagang hanya mengandalkan pembayaran konvensional, maka mereka akan tertinggal dengan merchant besar yang sudah lebih dulu menerima pembayaran digital. Apalagi sekarang ini eranya digital, hampir sebagian besar dilakukan secara online.

Tapi ada sedikit kendala yang dijumpai, yakni masih ada sebagian masyarakat yang masih enggan atau memang tidak mengerti untuk bertransaksi digital, sementara rata-rata ponsel yang mereka miliki dilengkapi fitur canggih dan sudah mendukung untuk melakukan transaksi digital.

Nah dari kejadian ini, saya punya beberapa solusi yang bisa coba diterapkan, bagaimana menumbuhkan minat masyarakat untuk bertransaksi digital, berikut ini :

1. Literasi digital

Langkah pertama adalah memberikan edukasi atau pemahaman kepada masyarakat mengenai apa itu platform digital, apa saja keuntungannya, hingga bagaimana cara menggunakannya. Karena untuk menggunakannya, haruslah dibarengi dengan pengetahuan yang seimbang, agar akun e-commerce atau e-wallet bisa digunakan dengan benar dan aman. Sehingga bisa meminimalisir pengguna dari kasus penipuan.

2. Sosialisasi

Pemerintah harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat (berupa iklan layanan masyarakat yang dikemas secara kreatif) di berbagai platform yang paling sering diakses oleh masyarakat, seperti facebook, TV, YouTube hingga aplikasi TikTok.

3. Menambah merchant

Saat ini merchant-merchant besar telah bekerja sama dengan QRIS untuk mendukung transaksi digital. Tapi sayangnya, saya masih banyak menemukan outlet menengah ke bawah, seperti toko kelontong, bengkel, toko matrial hingga warung makan yang belum menerapkan transaksi digital.

Jadi diharapkan agar terus menambah merchant dengan menyasar pedagang menengah ke bawah lainnya, dengan memberikan persyaratan dan kebijakan yang longgar. Hal ini tentu saja harus disosialisasikan kembali.

4. Infrastruktur Digital yang memadai

Transaksi digital tidak akan berjalan jika tidak ada akses internet. Maka dari itu, Pemerintah harus terus melakukan upaya akses internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini ada sekitar 12.500 dari 80.000 desa dan kelurahan yang belum mendapatkan akses internet yang memadai.

Untuk hal ini, Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak terkait agar bisa mewujudkan akses internet yang stabil dan lancar.

5. Sistem keamanan yang baik

Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa data-data yang dimasukkan saat melakukan pendaftaran ke salah satu atau semua platform digital yang ada, harus aman dan tidak bocor, sehingga data pelanggan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Jika hal ini sampai terjadi, maka Pemerintah melalui pihak yang terkait, harus memberikan sanksi tegas kepada platform digital yang terbukti lemah sistem keamanannya atau dengan sengaja membocorkan data pelanggan. 

Dengan begini, masyarakat tidak perlu was-was lagi saat akan bertransaksi menggunakan e-wallet maupun e-commerce.


Konklusi

Digitalisasi merupakan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk pelaku UMKM yang kini jumlahnya mencapai 63 juta.

Dengan memaksimalkan digitalisasi transaksi keuangan daerah dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, baik pemasukan dan pengeluaran, bantuan sosial dan transportasi. 

Sehingga dengan demikian mampu membuka akses kepada 63 juta UMKM yang siap dan mau menggarap digitalisasi secara bersama.

Untuk mewujudkan digitalisasi bisa berjalan dengan baik, maka perlu ada sinergi dan kolaborasi antara otoritas dengan regulator, pelaku ekonomi serta otoritas dan industri.

Selain itu juga dibutuhkan partisipasi dari masyarakat untuk mendukung digitalisasi transaksi keuangan ini, sehingga memberikan peluang kepada pelaku UMKM untuk memasarkan produk dan jasanya dengan lebih luas, lebih mudah dan lebih murah. Jadi, UMKM tersebut mampu bertahan, bahkan pada masa krisis maupun pandemi seperti sekarang.

Manfaat Transaksi Digital untuk Perekonomian Negara

Berkat teknologi digital, tidak sedikit jumlah usaha dan bisnis yang survive dan terus berkembang. Hal ini tentu akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran. Hingga pada akhirnya memberikan dampak positif pada perekonomian negara.

Semoga bermanfaat.


Referensi artikel :

- pengalaman dan pendapat pribadi

- https://m.merdeka.com/uang/bi-siapkan-infrastruktur-dukung-digitalisasi-perbankan.html

- https://bisnis.tempo.co/amp/1416705/5-kebijakan-bank-indonesia-untuk-dukung-pemulihan-ekonomi-2021

- https://newssetup.kontan.co.id/news/ini-sederet-kebijakan-bank-indonesia-untuk-membantu-genjot-ekonomi?page=all

- https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20200929131810-78-552216/bi-targetkan-digitalisasi-sistem-kliring-meluncur-2021


Infografis :

- Hendra Suhendra


Foto :

- Koleksi pribadi

3 komentar untuk "Transaksi Digital Bantu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional"

  1. Saya yakin semakin ke sini orang-orang pakai dompet digital bukan hanya karena untuk mendapatkan promo-promo menarik, tetapi untuk mempermudah kebutuhan sehari-hari.

    Tos, Mas Hendra. Kita sama-sama sering pakai dompet digital. Hehe.

    Semoga beruntung ya, Mas. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, semoga saja seperti itu Mas. Terjadi pergeseran kebutuhan terhadap transaksi digital. Yang awalnya mungkin tertarik karena banyak promonya, tapi lama-lama karena kebutuhan sehari-hari.

      Saya Memang penggemar dompet digital, udah lama banget saya install di ponsel.

      Aaamiiin semoga aja ya

      Hapus
  2. Aku juga suka pakai transaksi digital, Kang. Ya beli buku online, beli makanan, semua pake dompet digital atau transfer bank. Praktis dan memudahkan. Banyak promo pula, hehe

    BalasHapus