Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Ngeyel! Inilah 20 Hal yang Tidak Boleh Diposting di Sosial Media

Hal yang Tidak Boleh Diposting di Sosial Media

Sebagai seorang blogger, saya memiliki akun di beberapa sosial media yang cukup populer, sebut saja Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn maupun Pinterest. Saya biasa memanfaatkannya sebagai media untuk membagikan artikel yang baru saja tayang di blog yang saya kelola. Tujuannya tentu saja, untuk mengenalkan artikel terbaru kepada viewers, sekaligus untuk meningkatkan jumlah pengunjung blog.

Tidak hanya itu saja, sosial media juga menjadi tempat bagi saya untuk sekedar membagikan momen atau untuk kebutuhan pekerjaan, seperti endorsement maupun buzzer. Yup, sosial media sudah menjadi tempat di mana saya mencari penghasilan tambahan, yang kalau ditekuni, hasilnya bisa di luar dugaan. Atau bahkan bisa saja dilirik digital agency Jakarta untuk diajak kerja sama. 😊

Terlepas dari itu semua, alasan seseorang menggunakan sosial media tentu saja sangat beragam, ada yang digunakan untuk pekerjaan, sekedar eksis, mencari jodoh, saling pamer ataupun sebatas untuk mencari hiburan saja. 

Meski akun sosial media yang kita kelola adalah milik pribadi, tapi ketika kita membagikannya ke sosial media, postingan tersebut sudah menjadi konsumsi publik dan dilihat oleh banyak orang. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk memperhatikan apa yang kita posting. Kecerobohan kecil pun sebenarnya bisa mengancam pekerjaan ataupun identitas kita.

Agar postingan yang kita bagikan tidak membahayakan diri sendiri, karir maupun keluarga, sebaiknya jangan pernah memposting 20 hal berikut ini ke sosial media :

1. Identitas Diri

Hindari untuk memposting informasi pribadi ke sosial media manapun, mulai dari informasi nomor KTP, tanggal lahir hingga nama ibu kandung. Hal ini untuk menghindari pencurian identitas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Membagikan nomornya saja tidak boleh, apalagi membagikan foto KTP maupun foto identitas diri lainnya ke sosial media.

2. Foto Anak Kecil

Memposting foto anak kecil, baik itu anak sendiri, keponakan atau anak tetangga, sekilas tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ketika kita memposting anak ke sosial media lengkap dengan caption-nya, kita tidak pernah tahu, mungkin saja ada orang jahat berkeliaran di sosial media yang memang sengaja mengincar anak-anak sebagai mangsanya. 

Bahkan di beberapa negara, salah satunya adalah Perancis melarang menyebar foto anak-anak ke sosial media dengan alasan mengurangi tingkat kejahatan penculikan maupun para pedofil.

3. Rahasia Kantor

Bagi Anda seorang karyawan, agar lebih bijak lagi dalam bermain sosial media. Hindari untuk memposting tentang keluhan di pekerjaan atau foto saat rapat dengan klien hingga menyebarkan dokumen yang sifatnya rahasia. Hal ini justru menunjukkan sisi yang tidak cerdas, apalagi jika Anda 'berteman' dengan atasan di sosial media.

4. Boarding Pass

Menurut laman krebsosecurity.com (website tentang kisah investigasi kejahatan cyber, keamanan komputer dan data pribadi), memposting foto boarding pass dan kartu frequent flyer bisa membuat rekaman data penumpang tersebar. Orang yang berniat jahat di luar sana bisa saja meretas dan mengakses data perjalanan, tanggal lahir, nomor telepon, alamat rumah hingga data paspor.

Bahkan berdasarkan nomor yang tertera di tiket, para penjahat bisa mencari tahu kapan kita pergi dan kembali. Hal ini bisa memancing para pencuri untuk membobol rumah. Memberi tahu semua orang mengenai rencana perjalanan lewat sosial media mungkin nampak tidak berbahaya. Tapi sebaiknya hindari memposting foto boarding pass di sosial media.

5. Uang dan Kartu Kredit

Hindari untuk memposting foto kartu kredit, foto slip gaji dan tumpukan uang. Hal ini bisa saja mendatangkan masalah yang membuat kita menjadi sasaran empuk untuk dirampok. Jangan pernah juga memposting informasi keuangan lainnya, seperti nama bank tempat menabung.

6. Foto Saat Mabuk

Memposting foto saat mabuk saja dilarang, apalagi mabuknya. Menurut laman inc.com, memposting foto ketika memegang bir mungkin tidak lagi dianggap masalah besar seperti dulu. Tapi ketika kita memposting berulang kali foto yang menunjukkan kita sedang mabuk, akan membuat kesan pertama menjadi buruk. Hal ini juga bisa berpengaruh terhadap peluang karir untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Yang jelas, para pemimpin perusahaan biasanya tidak akan mentolerir foto karyawannya yang menunjukkan sedang mabuk, penggunaan obat-obatan terlarang bahkan penghinaan rasial. Meski bermaksud candaan, tapi orang lain akan menganggapnya serius.

Jadi, jangan pernah memposting hal-hal yang buruk tersebut ke sosial media, apalagi jika sampai terlihat perusahaan tempat kita bekerja.

7. Pengumuman Milik Orang Lain

Ketika ada teman atau sahabat atau kerabat membagikan kabar bahagia kepada kita (misalnya kabar tentang kelahirannya), jangan buru-buru mempostingnya di sosial media. Memang sih tujuan kita baik, yakni ingin mengucapkan selamat kepadanya. Tapi tunggu sampai orang tersebut benar-benar mengumumkannya sendiri kabar bahagia tersebut lewat akun sosial media miliknya.

Kalau ia tidak pernah memposting kabar bahagia tersebut di sosial media, mungkin saja ada alasan pribadi kenapa mereka tidak menyebarkannya.

8. Mengumbar Masalah Pribadi

Tidak sedikit dari kita, baik usia remaja ataupun sudah berkeluarga yang mengalami berbagai permasalahan dalam hidupnya, entah itu masalah rumah tangga ataupun drama percintaan. Hal ini adalah wajar dan dianggap biasa. Tapi rasanya kurang etis jika masalah tersebut diumbar ke sosial media, karena akan dibaca dan diketahui oleh orang banyak. Masalah pribadi seharusnya tidak masuk ke ranah publik.

9. Foto dengan Geotag

Banyak dari kita tidak menyadari bahwa foto-foto yang menggunakan fitur geotag, lalu diposting ke sosial media, terdapat data tentang lokasi foto tersebut diambil. Jadi pastikan dulu untuk menonaktifkan opsi GPS tag dalam pengaturan kamera sebelum memposting foto pribadi ke publik. Atau hindari untuk tag lokasi foto saat posting di sosial media manapun.

10. Di Rumah Sendirian

Ketika seorang anak atau remaja atau istri mengabarkan ke sosial media bahwa dirinya sedang sendirian di rumah, merupakan tindakan yang tidak tepat. Jangan pernah posting info seperti ini secara online. Karena bisa saja mengundang kejahatan, terutama orang-orang terdekat yang bisa saja melakukan tindakan kejahatan karena ada kesempatan.

11. Komentar Kasar

Berinteraksi di dunia maya, tentu harus memperhatikan etika yang harus dijaga. Sosial media bukanlah tempat untuk melakukan bullying atau memfitnah orang lain. Jangan pernah menggunakan kata-kata yang kasar saat mengomentari postingan orang lain. Hindari untuk memposting sesuatu yang dapat menyakiti orang lain.

12. Foto-foto yang Tidak Pantas

Sebenarnya tidak masalah untuk memposting foto ke sosial media, dengan tujuan sekedar berbagi momen. Tapi hindari untuk memposting foto-foto narsis yang tidak layak dikonsumsi publik, misalnya foto yang mengandung unsur seksualitas atau foto yang menggambarkan aktivitas dalam perbuatan yang tidak pantas. Foto-foto tersebut kadang diposting hanya untuk menarik perhatian saja, tapi sayangnya kita tidak sadar jika hal ini sebenarnya dapat merusak harga diri.

13. Kemenangan Lotere

Mungkin kita baru saja memenangkan undian sebuah tiket lotere, berusahalah untuk tidak memamerkannya. Memposting tiket lotere hanya akan mendatangkan risiko kriminalitas. Para peretas bisa saja mereplikasi barcode pada tiket lotere dan mencurinya.

14. Foto Akta Kelahiran

Ketika kita memposting informasi berupa identitas diri di sosial media, hal ini sama saja dengan menghilangkannya atau memberikannya secara cuma-cuma kepada orang jahat. Hal ini juga berlaku pada postingan tentang foto akta kelahiran. Mungkin kita sudah tidak sabar untuk segera mengumumkan kelahiran si bayi kepada semua orang. Tapi hal ini justru mengundang risiko terhadap si bayi atas pencurian identitas maupun penipuan.

Menurut laman Identity Theft Resource Center, membiarkan dokumen pemerintah ini jatuh ke tangan orang asing dapat menyebabkan kerusakan permanen. Akta kelahiran dianggap sebagai "dasar dokumen identifikasi" yang akan memudahkan kita untuk mendapatkan kartu Jaminan Social baru, paspor dan juga SIM.

15. Tempat Sekolah Anak

Kita mungkin sebagai orang tua merasa bangga jika anak kita telah memasuki sekolah pertamanya. Lalu mempostingnya di sosial media. Tapi tetap waspada jika kita ingin mengunggah foto anak dengan latar belakang sekolah, apalagi jika di foto tersebut terdapat identitas sekolah. Keamanan menjadi faktor terpenting dalam hal ini.

Karena bisa saja ada orang asing yang mengincar anak kita, terutama setelah melihat foto yang lengkap dengan alamat sekolah, akan memudahkan aksi jahat mereka.

16. Foto Ketika Bermain Bersama Teman

Sebelum memposting foto anak yang sedang asyik bermain bersama temannya, alangkah baiknya jika kita meminta izin terlebih dulu dengan orang tua dari teman-teman anak yang ada di dalam foto. Mungkin kita merasa nyaman dengan foto tersebut, tapi belum tentu dengan orang tua yang lainnya.

17. Tindakan yang Berbahaya

Jangan sekali-kali posting ke sosial media foto yang menunjukkan adegan berbahaya, seperti misalnya mengendarai motor sambil main ponsel, membawa anak di pangkuan saat mengemudi atau melempar anak ke atas kemudian menangkapnya. 

Meski tujuan kita hanya berbagi kesenangan saja, tapi tindakan ini bisa saja memancing reaksi dan komentar keras dari para netizen. Apalagi mereka melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.

18. Foto Anak-anak Sedang Mandi

Mungkin kita memposting foto ketika anak-anak mandi sebagai kenangan di sosial media. Apalagi si anak bertingkah laku lucu dan menggemaskan saat bermain air. Rasanya mengunggah foto seperti ini kurang tepat, meski kita menganggapnya sebagai kesenangan semata. Tapi bagi sebagian orang lainnya yang memiliki sifat pedofil tidaklah demikian.

19. Foto yang Menyebabkan Tindakan Bullying

Jangan pernah memposting artikel atau foto anak di sosial media ketika mereka menangis karena takut terhadap hal-hal tertentu. Bisa saja tindakan ini menyebabkan anak berpotensi menjadi sasaran bullying di sekolahnya. Hal ini wajib dihindari ketika berinteraksi dengan anak di sosial media.

Hindari juga memanggil anak dengan julukan yang buruk, seperti "si gendut" atau "si kurus". Mungkin hal ini biasa diberikan sebagai tanda kasih sayang kita kepada anak. Tapi teman-teman anak di sekolah bisa saja beranggapan sebaliknya.

20. Informasi Anak

Selain larangan memposting foto anak sembarangan ke sosial media, kita juga sangat disarankan untuk tidak memposting informasi identitas si anak, mulai nama lengkapnya, alamat rumah, alamat sekolah hingga tempat lesnya. Anak tetap memiliki privasi yang harus dijaga agar tidak diketahui oleh orang asing.

Demikian artikel tentang hal yang tidak boleh diposting di sosial media yang bisa Blogmashendra bagikan. Semoga artikel ini bisa menjadikan kita tetap waspada dan bijak selalu dalam menggunakan sosial media.

Nah buat Anda yang ingin memonetisasi akun sosial media yang dimilikinya agar berpenghasilan, disarankan hanya memposting post yang bermanfaat saja. Siapa tau saja ada social media agency yang melirik untuk mengendorse Anda.

Jadi, jangan ngeyel ya, hindari untuk memposting hal-hal tersebut di atas, demi kenyamanan dan keamanan diri sendiri, keluarga dan juga orang-orang yang kita sayangi. Karena kita tidak pernah tahu, di luar sana ada banyak sekali orang dengan berbagai karakter yang mungkin saja bisa mengancam diri kita.

Semoga bermanfaat

14 komentar untuk "Jangan Ngeyel! Inilah 20 Hal yang Tidak Boleh Diposting di Sosial Media"

  1. Waahh ngeri juga yaa mas...😳😳😵

    Terkadang meski begitu masih saja banyak orang yang tidak perduli...Bahkan saya pribadi kadang suka lupa juga..😊😊

    Contohnya ..."Aku sedang sendiri adakah yang mau menemani aku"...😳😳😭😭😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo enten mah gak ngaruh mau update status sendirian di rumah, gak bakal ada rampok yang mau datang, wkwkwkwkwkwk

      Hapus
  2. Note! Sangat bermanfaat sekali infonya Mas Hendra. Secara tak sadar kadang kita mudah membagikan sesuatu yang harusnya tidak kita bagikan. Contohnya yg sering saya temukan, foto anak atau foto boarding pass

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung Mba Nurul, semoga semakin banyak yang sadar dan bijak dalam menggunakan sosmed, agar gak sembarangan share postingan

      Hapus
  3. Saya sepakat semua yang ada dalam artikel ini SOSIAL MEDIA memang sudah berada di genggaman tangan setiap orang. Kadang orang selalu GATAL kalau tidak share di SOSMED, rasanya kayak ada yang kurang. Namun waspada jari jemari kita. Semua rambu rambu ber SOSIAL MEDIA harus terus di sosialisasikan kepada masyarakat. Salam dari Pontianak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Pak Asep, supaya tidak merugikan diri sendiri, sebaiknya aturan bersosmed diperhatikan baik-baik, sebelum sesuatu terjadi menimpa... Salam dari Depok

      Hapus
  4. betul sekali, jika tidak berhati hati tanpa kita sadari justru itu bisa mengundang kejahatan. baiknya sewajarnya saja dalam bersosmed

    BalasHapus
  5. Saya jadi tersadar nih, makasih mas hendra. Duh saya banyak melakukan hal2 di atas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalo sudah tersadar ya Bang, semoga kita bisa istiqomah terhadap rambu-rambu dalam bermain sosmed.

      Hapus
  6. Umbar photo kayaknya yang semakin tak terkendali
    Tapi itu memang sah sah dan hak pribadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mas, setiap orang berhak untuk share foto atau apapun ke sosmed, tapi apa yang dia share, berarti siap untuk dikonsumsi oleh publik, artinya dia siap dengan segala risiko yang ada. Makanya supaya gak kebablasan dalam bersosmed, sebaiknya ikuti ke-20 rambu tersebut di atas...

      Semoga bermanfaat

      Hapus
  7. Ada lagi yang ga boleh mas, sebagai guru merangkap operator sekolah, ga boleh memfoto apalagi memposting soal-soal ujian nasional dari layar komputer saat anak ujian. ada ancaman pidananya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini kasusnya lebih berat ya, karena menyangkut rahasia dari negara juga sih

      Hapus