Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Impian Wisata ke Aceh Bersama Anak dan Istri Tercinta


"Pah, aku mau ke Aceh dong naik pesawat kayak papah," kalimat ini belakangan menjadi viral di keluarga saya. Kalimat tanpa hastag ini terlontar dari anak pertama saya, Nabil yang saat ini usianya menginjak 9 tahun. Sambil menggeser-geser layar smartphone milik saya dengan jari-jari mungilnya, Nabil melihat satu per satu koleksi foto sewaktu saya traveling ke Aceh. Terutama ketika saya berpose di depan pesawat terbang berlogo singa merah, dia begitu fokus memperhatikan pesawat secara detail.


Pada akhir 2017 lalu, saya memang pernah jalan-jalan ke Aceh hanya dengan teman-teman blogger. Itupun dalam rangka mendapatkan hadiah jalan-jalan dari lomba blog yang diadakan oleh salah satu travel halal. Bukan sengaja traveling ke Aceh ya, karena kalau liburan kesana pasti butuh biaya yang gak sedikit. 

Apalagi kami sekeluarga memang belum pernah naik pesawat, makanya Nabil begitu antusias ingin mencoba naik pesawat dengan tujuan yang sama, mirip seperti papahnya. Memang betul kata peribahasa : "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya"!

Untuk mengurangi rasa penasaran dengan pesawat, Nabil jadi rajin melihat koleksi video pesawat melalui tayangan YouTube. Berbagai video yang ada pesawat terbangnya pasti ditontonnya. Sabar ya nak, suatu saat papah ingin mewujudkan keinginanmu untuk bisa naik pesawat bersama-sama.


IMPIAN MENGUNJUNGI ACEH BERSAMA ANAK DAN ISTRI
Perjalanan wisata ke Kota Banda Aceh dan Pulau sabang menyisakan begitu banyak kenangan bagi saya pribadi. Waktu 3 hari 2 malam yang diberikan rasanya kok masih kurang ya. 

Alhasil ada beberapa tempat wisata di Aceh yang belum sempat saya kunjungi. Contohnya kayak di wilayah Lhoknga, Aceh Besar, yang merupakan salah satu wilayah paling fatal yang terkena dampak tsunami. Dan di sana juga ada satu-satunya masjid yang gak hancur meski tersapu gelombang tsunami yang dahsyat.

Yang namanya pengalaman pertama tentu cukup sulit untuk dilupakan dan akan diingat terus. Bahkan sampai saat ini, saya masih ingat betul bagaimana rasanya pertama kali naik pesawat. Lalu bagaimana logat orang Aceh ketika lagi ngobrol. Bagaimana nikmatnya teh tariknya yang begitu manis hingga rasa kopi sanger dengan racikan kopinya yang kental. 

Hmmmm, rasanya pengen banget saya balik lagi mengunjungi tanah Rencong, tapi kali ini inginnya sih pergi bareng bersama istri dan kedua anak saya, agar bisa berbagi kebahagian bersama-sama disana.

Saya memiliki sebuah impian atau resolusi jika suatu saat bisa pergi berlibur ke Aceh bersama anak dan juga istri. Tentu saja akan membuat Nabil begitu senang karena bisa merasakan yang namanya naik pesawat terbang untuk pertama kalinya.

3 ALASAN INGIN MENGUNJUNGI ACEH (LAGI)
Wajar saja jika ada seseorang yang rindu ingin kembali mengunjungi tempat liburan yang sudah pernah dikunjunginya. Mungkin saja dia rindu dengan kulinernya. Atau bisa jadi rindu dengan suasananya. Saya juga punya 3 alasan loh mengapa mau liburan ke Aceh (lagi), berikut ini :

1. Mie Aceh Plus Kopi Sanger yang Ngangenin
Selain banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, di Aceh juga dapat dengan mudah ditemukan wisata kuliner yang menyajikan menu khas Aceh, mulai dari ayam tangkap, mie Aceh, mie Sabang, teh terik dan masih banyak lagi. Ketika nanti saya mengunjungi Aceh lagi, saya gak mau ketinggalan ingin mencicipi kopi sanger dan juga mie Aceh-nya yang sangat khas dan sudah terkenal seantero nusantara.

2. Keramahtamahan Penduduk Lokal
Tidak hanya itu saja, keramahtamahan masyarakat lokal juga menjadi daya tarik tersendiri. Makanya tidak heran, ketika saya berada di Aceh, saya langsung akrab berbaur dengan dengan warga setempat. Hal ini karena memang warga Aceh sangat "welcome" dengan warga pendatang.

3. Tempat Wisata
Ketika saya liburan ke Aceh, saya sempat mengunjungi beberapa tempat wisata menarik, seperti Museum Tsunami, Pulau Sabang, hingga beberapa situs tsunami, seperti perahu atap rumah, kubah masjid di Gampong Gurah, kapal PLTD Apung yang terseret gelombang tsunami dan juga Masjid Baiturrahman, ikon Kota Banda Aceh.

Sebenarnya masih ada tempat wisata menarik lainnya yang belum dikunjungi seperti Museum Aceh hingga daerah Lhoknga di Aceh Besar yang terkena dampak tsunami paling parah. Penasaran banget seperti apa perkembangannya saat ini pasca tragedi tsunami.

MENYUSUN TO-DO-LIST UNTUK LIBURAN LEBIH MENYENANGKAN
Agar liburan bersama keluarga lebih berkualitas dan menyenangkan, maka diperlukan rencana liburan yang tepat. Liburan yang baik, tidak hanya akan membuat keuangan tetap aman pasca liburan, tapi juga sangat membantu memudahkan proses liburan itu sendiri.


Jangan sampai deh liburan jadi berantakan dan gak berkesan sama sekali, hanya karena gak memiliki rencana perjalanan yang tepat. Bagaimanapun juga tujuan liburan adalah untuk bersenang-senang bukan?

Kalian bisa menyimak list apa saja yang sebaiknya dipersiapkan sebelum liburan yang sudah saya rangkum sebelum memutuskan berlibur berikut ini :

1. Selesaikan Pekerjaan Sebelum Liburan
Sebelum memutuskan untuk berlibur, saya memilih untuk menyelesaikan pekerjaan kantor hingga tuntas. Langkah ini gak hanya membuat liburan menjadi lebih tenang dan nyaman, tapi juga lepas dari beban pekerjaan yang menumpuk. Kalian juga gak mau kan ketika liburan selalu ditelepon oleh atasan hanya karena gara-gara ada pekerjaan yang belum diselesaikan?. So, complete your job before you take your holiday!

2. Rencanakan Bujet dengan Matang
Liburan sudah pasti membutuhkan biaya yang gak sedikit. Maka dari itu, jauh hari sebelum berlibur, saya mulai rutin mengalokasikan sebagian uang gaji bulanan untuk bujet liburan. Selain itu juga membuat post-post biaya apa saja yang dibutuhkan selama berlibur, mulai dari biaya transportasi, biaya makan, biaya tak terduga lainnya hingga bujet khusus untuk belanja, seperti oleh-oleh atau souvenir.

Menyusun daftar belanjaan kedengarannya cukup sepele, tapi cukup penting loh, karena bisa berguna untuk mengecek kesesuaian barang yang ingin dibeli. Apalagi kalau dilengkapi dengan harganya, tentu akan semakin baik, karena bisa juga untuk menghitung pengeluaran belanja ketika traveling.

3. Sedia Obat-obatan
Sewaktu liburan ke Aceh saya selalu siap obat-obatan di tas, siapa tau saja dibutuhkan. Bener saja, waktu itu kepala saya terasa berat karena kelelahan dan lamanya perjalanan, mulai dari naik pesawat 2 jam, lalu naik kapal penyebrangan ke Pulau sabang selama 45 menit dan perjalanan darat yang lumayan panjang. Untungnya saya sudah sedia obat di tas. Kalau gak bawa obat, saya kebingungan mau nyari warung di mana, kan gak tau posisi warungnya ada di mana saja.

Apalagi nanti saya liburan bareng anak-anak juga, otomatis stock obat juga bertambah dan pengukur suhu tubuh serta kompres untuk jaga-jaga.

4. Susun Rencana Perjalanan
Sebelum liburan ke Aceh, saya jadi rajin browsing mengenai pentingnya rencana perjalanan (itinerary). Ternyata liburan yang terencana dengan baik lebih efisien daripada liburan yang gak ada itinerary-nya. Rencana perjalanan yang sudah dipersiapkan sebelum liburan, berguna untuk mengetahui jadwal serta destinasi yang akan dituju, sehingga liburan jadi lebih efisien dan dapat menghemat tenaga.

5. Periksa Dokumen Penting
Saya selalu menyiapkan dokumen-dokumen penting yang akan dibawa ketika pergi berlibur, mulai dari KTP, ATM, asuransi, print out tiket pesawat dan lainnya. Dokumen tersebut untuk jaga-jaga saja kalau memang sewaktu-waktu diperlukan.

6. Buat Jadwal Packing
Paling gak enak itu kalau lagi liburan, terus ada saja barang yang gak kebawa. Rasanya liburan jadi terasa ada yang kurang. Saya pernah mengalami ini. Untuk mencegahnya agar gak kejadian lagi, saya mulai rajin packing barang bawaan jauh hari sebelum keberangkatan. Jadi gak ada cerita lagi barang yang ketinggalan.

7. Susun Daftar Barang Bawaan
Sebelum berlibur ke Aceh, saya sempat bertanya sama teman yang sudah pernah berlibur ke sana. Kira-kira barang apa saja yang perlu saya bawa dan gak perlu dibawa. Ini efisien banget loh, karena saya sudah punya gambaran barang apa saja yang perlu dibawa dan akan bermanfaat ketika berada di Aceh. Jadi sewaktu kalian packing barang, jangan lupa untuk membuat daftarnya ya guys.

8. Datang Lebih Awal ke Bandara
Sewaktu saya ke Aceh, saya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan sudah ada di bandara 1 jam sebelum keberangkatan. Sengaja saya datang lebih awal, karena kalau sudah ada di bandara rasanya lebih tenang, daripada harus berangkat mepet, takut terjebak macet. Tau sendiri kan Jakarta macetnya gak bisa diprediksi. Jadi sebaiknya perhitungkan waktu dengan tepat ya guys, agar tidak ketinggalan pesawat atau kereta.

9. Pelajari Kebiasaan Masyarakat Lokal
Kebetulan di kantor tempat saya bekerja, ada teman saya yang berasal dari Banda Aceh. Nah sebelum saya ke Aceh waktu tahun 2017 lalu, saya banyak bertanya seperti apa tentang kebiasaan masyarakat di sana. Lalu hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan dan gak boleh dilakukan ketika berada di sana. Ini penting banget loh.

Meski masyarakat lokal sangat menjunjung tinggi keramah-tamahan, tapi kalau mereka tersinggung karena kita gak pandai membawa diri dan menjaga ucapan, tentu kita gak akan nyaman selama liburan di sana. Makanya penting banget sebelum pergi berlibur ke suatu daerah, sebaiknya kita mempelajari kebiasaan sehari-hari masyarakat setempat untuk menghindari hal-hal yang gak diinginkan.

10. Referensi Informasi Seputar Traveling
Bohong kalau kita gak mencari informasi seputar traveling sebelum kita berlibur. Yah minimal kita browsing kan? Nah daripada bingung mencari website yang tepat untuk referensi traveling, kalian bisa mengunjungi website RedDoorz untuk mendapatkan informasi traveling paling lengkap mulai dari destinasi wisata, destinasi kuliner hingga tips dan trik selama liburan.

RedDoorz merrupakan jaringan budget hotel terbesar di Indonesia yang menyediakan tempat menginap dengan sedikitnya memberikan 6 guarantee service, diantarnya linen bersih, kamar mandi bersih, perlengkapan mandi, televisi, air mineral hingga jaringan Wi-Fi secara cuma-cuma.

GOALS UNTUK MEWUJUDKAN RESOLUSI TRAVEL 2019
Sebelum menutup artikel ini, setidaknya saya punya empat goals untuk mewujudkan resolusi travel 2019 tersebut. Berikut ulasannya :

1. Tentukan Waktu yang Tepat
Saya lebih memilih untuk pergi berlibur saat low season. Artinya bukan saat liburan sekolah atau liburan panjang, karena saat low season jumlah wisatawan untuk berlibur lebih sedikit. Kalau gak terlalu ramai kan liburan jadi terasa nyaman. Sudah gitu harga tiket pesawat dan hotel juga murah, gak kayak saat high season yang harganya bisa lebih mahal. Lumayan kan bisa menekan bujet buat liburan.

Low season tahun 2019 di Indonesia antara bulan September hingga Desember. Berarti saya masih punya waktu sekitar 8 bulan kalau saya berangkat bulan November 2019.

2. Menyusun Rencana Keuangan
Saya mulai mengalokasikan sebagian uang gajian untuk bujet liburan. Sekitar 30 persen dari gaji saya sisihkan untuk keperluan liburan. Jika satu bulan saja saya berhasil menyisihkan sekitar 2juta, berarti kalau ada waktu 8 bulan, bisa mengumpulkan 16juta untuk bujet liburan 4 orang. Yakin harus bisa!

3. Menyusun To-Do-List
Jadwal sudah saya tentukan dan rencana keuangan juga sudah ada bayangannya. Sekarang tinggal menyusun apa saja yang harus dilakukan sebelum pergi berlibur bersama keluarga, agar liburan benar-benar terencana dengan matang, sehingga benar-benar nyaman dan menyenangkan.

4. Berdoa
Manusia memang yang merencanakan, tapi keputusan ada di tangan Tuhan. Saya gak berhenti berdoa agar resolusi travel di tahun 2019 ini dapat terwujud, sehingga bisa membahagiakan anak-anak dan istri saya untuk sama-sama berlibur. Sekaligus mewujudkan keinginan Nabil untuk naik pesawat terbang untuk pertama kalinya. Semoga saja! Aaamiiin....

12 komentar untuk "Impian Wisata ke Aceh Bersama Anak dan Istri Tercinta"

  1. Saya juga ingin kesana, tapi ya itu terkendala masalah bujet, keungan yang belum memadai. Ke Aceh ingin mencoba kopinya, seberapa nikmat dan dahsyatnya.

    BalasHapus
  2. @Djangkaru : Makanya itulah pentingnya perencanaan yang matang

    BalasHapus
  3. harus jadi wishlist, aku pengen ke KM 0 Indonesia
    cita2ku dari dulu blm kesampaian

    BalasHapus
  4. @Aldhi : Harus dong, biar semangat menggapai impiannya mengunjungi KM 0 di Sabang

    BalasHapus
  5. Kalau ke Aceh, saya pengen ketemu blogger Aceh, coba tebak siapa ? hehehe

    BalasHapus
  6. @Amir : Ada beberapa nama yang saya dengar, kalo gak salah Bai Ruinda ya...

    BalasHapus
  7. kalau saya nabung dulu mas hendra..
    pengennya sih yang agak jauhan dikit jalan-jalannya..hehe..
    tapi uangnya masih belum cukup..
    hahaha..

    BalasHapus
  8. @Eka : Memang harus nabung dulu mas Eka, biar dananya cukup, syukur-syukur kalo lebih

    BalasHapus
  9. Wah ke Aceh. Ujungnya Sumatra yaa... Jauh bgt nih jalan"nya....Sy blom bnyk mengetahui ttg Aceh... Hny tau Serambi Mekah dan ingat Tsunami dhlu... Sedang pariwisatanya bnyk blom tahu jg.... Perinciannya jelas banget...smg bs terlaksana jalan"nya brg kluarga

    BalasHapus
  10. @HENI : Aamiin, semoga saja ya mba. Soalnya ada beberapa wilayah di Aceh yang belum sempat saya kunjungi. Jadi ceritanya mau ngajak anak dan istri

    BalasHapus
  11. Memang kuliner Aceh ngangenin,kapan-kapan ke Aceh lagi ya mas biar direkomendasiin tempat kuliner hits dan tempatnya asik :)

    BalasHapus
  12. @Cut Intan : Aamiin, semoga saja bisa kesana lagi, tapi maunya bareng sama anak dan istri. Ada beberapa tempat dan kuliner yang belum sempat saya kunjungi... Terima kasih sudah berkunjung

    BalasHapus