Catatan Ramadhan 1435 H
Pada artikel kali ini, saya mencoba membahas seputar kegiatan maupun hal2 yang saya lewati selama Ramadhan 1435 H. Sekaligus menjadi diary Ramadhan buat saya di tahun 2014 ini. Ya meskipun mungkin gak terlalu penting bagi sobat blogger, tapi inilah realitas yang saya alami di tengah2 kemajemukan masyarakat. Khususnya yang terjadi selama Ramadhan 1435 H.
Sempat sakit
Pada awal Ramadhan 2014 (Minggu, 29 Juni 2014) ini, saya sempat mengalami sakit radang tenggorokan. Penyakit yang sudah bertahun2 hilang, kini datang lagi. Sekitar lima hari saya gak berpuasa. Saya memanfaatkan rukhsah atau keringanan yang telah Allah berikan.
Sebagaimana telah di jelaskan di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 184, yang artinya : "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) : memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebijakan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Memang sih saya merasa "tertolong" dengan keringanan untuk gak berpuasa. Tapi ya itu, konsekuensinya saya harus mengganti puasa di hari yang lain. Disaat orang2 sudah selesai dengan puasanya, saya malah harus berpuasa. Tapi sebaiknya saya harus cepat2 dalam mengganti puasanya, karena itu sama saja saya punya hutang sama Allah. Lebih cepat lebih baik toh.
Tarawih
Saya sempat ikut tarawih pada malam pertama Ramadhan. Malam itu jamaah begitu membludak. Sampai2 seluruh sudut masjid hampir terisi jamaah yang melaksanakan sholat tarawih.
Fenomena padatnya jamaah tarawih ini biasa kita temui saat malam2 awal bulan Ramadhan. Namun pada menjelang akhir Ramadhan, justru Masjid menjadi sepi. Persis apa yang dialami Masjid dekat rumah saya. Shaft jamaahnya semakin maju. Yang datangpun kebanyakan hanya orang2 yang boleh dibilang alim dan telah usia lanjut.
Mungkin di tempat kalian (di belahan bumi Nusantara manapun) pasti gak jauh berbeda.
Cuaca gak menentu
Cuaca seperti di kota Jakarta ini sangatlah gak menentu. Kadang siang panas, tiba2 sore hujan. Atau bahkan malam pun terkadang hujan. Dibulan Ramadhan saat kita berpuasa, ada baiknya kita mengkonsumsi vitamin sebagai asupan tambahan. Apalagi saya yang notabene habis sakit, mau gak mau harus mengkonsumsi vitamin, agar stamina tetap terjaga sehingga aktivitas akan tetap berjalan lancar.
Kondisi perut yang kosong, menyebabkan akan lebih mudah sensitif terhadap segala kondisi cuaca.
![]() |
Sari kurma penambah vitalitas dan stamina ok |
Buka bersama
Di setiap Ramadhan, pasti kalian pernah dong yang namanya bukber, entah bareng teman, relasi maupun keluarga. Saya pun sempat buka puasa bersama rekan2 satu kantor di restoran QQ Kopitiam, Plaza Indonesia. Pun begitu, saya juga sering bukber bareng keluarga besar tercinta.
Yang terpenting adalah kebersamaannya. Bukan apa menu buka puasanya ataupun dimana tempat buka puasanya. Meskipun hanya buka puasa makan pizza ataupun hamburger, tapi yang penting ya itu tadi. KEBERSAMAAN.
Berburu pakaian baru
Sebenarnya ini adalah sebuah fenomena klasik masyarakat Indonesia, lebaran identik dengan baju baru. Pun begitu juga dengan saya. Tapi kali ini yang menjadi "pelaku"nya adalah anak saya, Nabil. Mulai dari sandal, celana sampai baju. Harap maklum, bocah seumuran 5 tahun sedang giat2nya "menjajah" baju baru.
Asal jangan berlebihan sampai menghambur2kan uang hanya untuk membeli baju baru ya.
Kembali lagi, intinya adalah bagaimana cara kita menerapkan apa yang telah kita latih selama bulan Ramadhan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan kita sehari2 di luar bulan Ramadhan. Agar hidup selalu berkah.
Piala dunia 2014
Perhelatan akbar sepak bola empat tahunan kali ini jatuh bertepatan dengan bulan Ramadhan. Meskipun saya bukan penggila bola, tapi setidaknya saya sempat menyaksikan beberapa pertandingan. Itu pun saat sahur berlangsung. Jadi lumayan tertolong. Coba seandainya piala dunia bukan di bulan Ramadhan, mungkin saya akan malas bangun jam 3 dini hari cuma buat nonton bola.
Kue lebaran
![]() |
Kue lebaran kesukaan sang Istri. Nastar |
Pemilu pilpres
Pemilu pemilihan presiden jatuh pada tanggal 9 Juli 2014. Bertepatan juga dengan bulan puasa. Saya pun tidak menyia2kan untuk mencoblos foto calon presiden yang menjadi pilihan. Siapapun yang jadi presiden nanti, gak masalah. Yang penting bisa membuat negara Indonesia menjadi lebih baik, menjadikan rakyat miskin hidup sejahtera dan makmur. Ya setidaknya (minimal) itulah harapan ratusan juta rakyat Indonesia yang dititipkan untuk calon presiden nanti.
Semoga saja mereka bukanlah para PHP bagi rakyat Indonesia...
Secara garis besar, apa yang dialami saya (selama Ramadhan 1435H), mungkin saja tak jauh berbeda dengan apa yang Anda alami...
Waktu jualah yang memisahkan kita, saya rasa cukup sampai disini dulu artikel yang gak terlalu penting catatan Ramadhan@1435H ini saya tulis. Sampai jumpa di artikel Ramadhan tahun berikutnya (Insya Allah).
Kemenangan hanyalah milik orang2 yang menjalankan segala ibadah dibulan puasa dengan penuh mengharap ridho dan ampunan Allah Ta'ala. Semoga saya dan juga teman2 sobat blogger semua yang berpuasa termasuk kedalam orang2 yang diberi kemenangan oleh Allah Ta'ala. *aaamiiin...*
Kemenangan hanyalah milik orang2 yang menjalankan segala ibadah dibulan puasa dengan penuh mengharap ridho dan ampunan Allah Ta'ala. Semoga saya dan juga teman2 sobat blogger semua yang berpuasa termasuk kedalam orang2 yang diberi kemenangan oleh Allah Ta'ala. *aaamiiin...*
Semoga saja dapat diambil hikmahnya..
Ambil yang baik yang datangnya dari Allah, buang yang salah yang datangnya dari diri saya....
Berhubung Lebaran tinggal beberapa hari lagi, izinkan saya selaku admin Blog Mas Hendra mengucapkan :
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1435H
Post a Comment for "Catatan Ramadhan 1435 H"