Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sepak Terjang Dinas Lingkungan Hidup Jeneponto

Dinas Lingkungan Hidup Jeneponto

Nama Jeneponto tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda. Jeneponto sendiri merupakan nama sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan, yang terkenal dengan julukan "Kota Kuda" dan kaya akan budaya Suku Makassar.

Secara harfiah, kata "Jeneponto" artinya berasal dari legenda lokal tentang gelang istri yang jatuh ke sungai saat mencari air. Nama ini melambangkan sejarah kerajaan lokal (Binamu, Bangkala) dan identitas budaya yang kuat, serta identik dengan kuda dan makanan khasnya, Gantala Jarang. 

Jeneponto juga dikenal dengan makam raja-raja kuno (Kerajaan Binamu) dengan nisan batu unik, serta makanan khas Gantala Jarang (makanan kuda) yang menjadi identitas kuliner. 

Masyarakat Jeneponto termasuk dalam rumpun Suku Makassar, yang merupakan salah satu suku besar di pesisir selatan Sulawesi Selatan dan dikenal dengan sifat terbuka serta keberaniannya.

Adapun bahasa pengantar masyarakat sehari-hari adalah Bahasa Makassar. Mereka menyebut diri mereka "Mangkasra", yang berarti orang yang terbuka.

Dinas Lingkungan Hidup Jeneponto 

Sama seperti Kepulauan Selayar maupun  Kemuning, yang telah saya bahas sebelumnya, Jeneponto juga memiliki Dinas Lingkungan Hidup, yang tentu saja tugasnya untuk menjaga dan mengawasi lingkungan di wilayah Jeneponto.

Hampir setiap wilayah di Indonesia, memiliki Dinas Lingkungan Hidup yang akan menjaga kelestarian lingkungan demi kemaslahatan makhluk hidup, termasuk manusia di dalamnya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jeneponto terus mengoptimalkan sistem pengadaan barang dan jasa untuk mendukung berbagai program lingkungan berkelanjutan di wilayah tersebut. 

Melalui mekanisme pengadaan yang transparan dan efisien, DLH Jeneponto memastikan setiap program lingkungan bisa berjalan maksimal dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.

Pengadaan menjadi salah satu pilar penting dalam keberhasilan implementasi program-program lingkungan, mulai dari pengelolaan sampah hingga pengendalian pencemaran. 

Menariknya lagi, DLH Jeneponto telah menerapkan sistem pengadaan berbasis elektronik (e-procurement) untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses.

Apa Saja yang Menjadi Fokus DLH Kabupaten Jeneponto?

Seperti dikutip dari laman candi.id, DLH Jeneponto secara rutin melakukan pengadaan berbagai peralatan penting untuk mendukung operasional pengelolaan lingkungan. 

Misalnya saja pengadaan armada pengangkut sampah, mesin pengolahan sampah hingga peralatan laboratorium untuk memantau kualitas lingkungan secara berkesinambungan.

DLH Jeneponto juga fokus pada pengadaan peralatan pengelolaan sampah. Apalagi volume sampah yang terus meningkat, DLH memastikan ketersediaan armada dan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai.

Selain itu, DLH Jeneponto juga melakukan pengadaan jasa konsultasi dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan. Ini termasuk pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan konsultasi untuk perencanaan tata ruang hijau.

Lebih jauh, DLH Jeneponto juga menerapkan prinsip-prinsip pengadaan hijau (green procurement) dengan memprioritaskan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan visi misi DLH dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Konklusi 

Dengan sistem pengadaan yang optimal, DLH Jeneponto terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan tata kelola lingkungan yang profesional dan akuntabel. 

Setiap pengadaan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan di Kabupaten Jeneponto. Informasi lebih lengkap, Anda bisa mengklik tautan : https://dlhkabjeneponto.org/pengadaan/

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Sepak Terjang Dinas Lingkungan Hidup Jeneponto "