Tingkatkan Ekonomi Digital di Daerah 3T dengan Program Dayamaya

Berbagai komponen saling bersinergi untuk mengembangkan potensi ekonomi digital di daerah terdepan, terluar dan tertinggal atau yang biasa disebut dengan 3T. Seperti yang dilakukan oleh BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi), besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah meluncurkan program yang diberi nama Dayamaya.

BAKTI sendiri merupakan unit organisasi non-eselon di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memiliki visi untuk mengatasi kesenjangan digital secara adil dan merata, terintegrasi dan berkelanjutan dengan mewujudkan layanan bidang  telekomunikasi dan informasi dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat.

Apa Itu Program Dayamaya?

Sementara Program Dayamaya merupakan sebuah program inisiatif untuk membantu pertumbuhan startup, komunitas, kelompok masyarakat dan UMKM digital dari daerah 3T ataupun luar daerah 3T untuk diterapkan pada lokasi 3T dengan bantuan fasilitas berupa pelatihan SDM, eksekusi survey pasar, infrastruktur teknologi serta sosialisasi dan pemasaran.

Program ini mengajak para pelaku startup eCommerce, Komunitas, Kelompok masyarakat dan UMKM digital yang saling bersinergi untuk mengembangkan potensi serta membuat solusi tepat guna bagi masyarakat di daerah 3T.

Visi Dayamaya

Adapun visi dari Dayamaya adalah mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia, khususnya di daerah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) dengan semangat gotong royong bersama para stakeholder strategis bagi kesejahteraan masyarakat. Jadi bisa dibilang kesempatan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik tidak hanya milik kota besar saja, melainkan daerah lainnya, khususnya daerah 3T.

Dengan semangat gotong royong bersama para stakeholder strategis, Dayamaya ingin memantik upaya kolaborasi lintas sektor bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam mewujudkannya, berikut adalah tiga kunci kompetensi digital yang harus dikuasai bersama :

Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah, Danny Januar Ismawan mengatakan, "Melalui peran startup, komunitas dan UMKM yang terlibat, kami harapkan dapat mempercepat kemajuan di daerah 3T. Saat ini sudah ada lima inisiatif, dari 18 yang terpilih pada tahun 2019, yang mulai berproses di masyarakat. Kami yakin dengan peran serta mereka, akan segera terjadi perubahan di daerah 3T menuju ke arah yang lebih baik".

Tiga Kontributor yang Telah Memberikan Bantuan

Hingga tulisan ini dibuat, sebenarnya terdapat 18 inisiatif yang telah berkesempatan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Namun, Blogmashendra ingin membahas tiga saja, di antaranya adalah Cakap, Jahitin dan Atourin.

1. Cakap 

Cakap merupakan online platform pembelajaran bahasa asing yang mendukung pengembangan daerah wisata dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dari sisi penguasaan bahasa, terutama bahasa Inggris.

Dalam kontribusinya pada tahun 2019, Cakap telah menyelenggarakan digital assessment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages).

Program melibatkan peserta setingkat pelajar SMA sebanyak 250 orang. Kelas ini dilakukan secara daring oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher) melalui ruang belajar digital.

CEO Cakap, Tomy Yunus mengatakan bahwa kemampuan berbahasa Inggris sangat penting dalam usaha mengembangkan daerah wisata,  karena menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan.

Dengan mengikuti pelatihan, nantinya setiap peserta akan mendapatkan akses kelas webinar, materi pembelajaran dalam bentuk e-book, akses video pembelajaran, kuis untuk evaluasi dan mengukur kemampuan bahasa Inggris selama program, pendampingan oleh guru profesional dan lokal fasilitator serta mendapatkan sertifikat penyelesaian di akhir program.

2. Jahitin

Jahitin Academy memiliki program untuk meningkatkan skill para penjahit di Provinsi NTT, khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Jahitin memberikan pengajaran bagaimana cara mengolah limbah tenun menjadi produk yang bernilai jual, seperti cara membuat cushion pillow.

Selain itu, Jahitin memberikan kemudahan kepada para penjahit agar dapat mengakses pasar. Sehingga saat ini para penjahit di Sumba telah memperoleh akses langsung yang berhubungan dengan Dinas Perdagangan.

3. Atourin

Dan inisiator ke-3 adalah Atourin yang merupakan perusahaan teknologi pada sektor pariwisata yang menyediakan jasa dan layanan, baik scara online maupun offline untuk industri pariwisata Indonesia. Pada tahun 2019 lalu, telah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata di Natuna melalui Program Dayamaya.

Pada tahun 2019, terdapat 10 pemandu wisata di Natuna yang telah memiliki lisensi, lebih berani melakukan self branding dan mulai memanfaatkan sosial media untuk melakukan berbagai promosi. Sehingga nantinya diharapkan akan mendapatkan lebih banyak lagi pemandu wisata yang memiliki lisensi.

"Di masa pandemi ini, salah satu program kami yaitu melakukan pelatihan secara daring bagi pemandu wisata seluruh Indonesia. Kami ajarkan bagaimana cara membuat tur virtal. Salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandmei adalah pariwisata. Dengan pelatihan ini, diharapkan pemandu wisata dapat memanfaatkan internet untuk menghadirkan layanan virtual tour kepada wisatawan dalam negeri dan juga mancanegara" ungkap Reza Permadi selaku Tim Operasional Atourin.

Masih menurut Reza, virtual tour ini merupakan platform anyar, yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang panjang, tidak hanya di masa pandemi saja.

Konklusi

Untuk membangun daerah 3T, Bangsa Indonesia memang tidak bisa bergerak sendiri, apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman dan sangat luas, tentu saja membutuhkan peran serta dari para startup dan komunitas untuk bersama-sama bersinergi mempercepat pembangunan di daerah 3T.

Semoga dengan adanya program Dayamaya ini bisa turut membantu dalam pembangunan di Indonesia yang lebih merata, tidak hanya di kota-kota besar saja. Sehingga esensi dari sila ke-5 pun dapat terwujud dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Semoga bermanfaat.