Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jalan-Jalan ke Monas Naik Bus City Tour

Pagi itu, cuaca yang cerah seolah memaksa kami untuk keluar rumah dan melakukan refreshing sejenakmumpung saya lagi libur. Tujuan kali ini adalah naik bus wisata City Tour dan sekalian main ke Monas. Karena seumur-umur saya belum pernah masuk ke Monas. Kata orang-orang sih kalau tinggal di Jakarta, belum lengkap kalau belum ke Monas, hahaha... 


Sebelum berangkat, tidak lupa mesin motor saya hidupkan. Sambil menunggu motor panas, sang istri sibuk menyiapkan perbekalan. Sementara saya sendiri??? Saya sibuk menyiapkan dan memastikan baterai ponsel dalam keadaan penuh serta kapasitas memory yang memadai. Karena setiap akan bepergian, saya selalu mengandalkan #KameraPonsel sebagai sarana pendukung dokumentasi ketika jalan-jalan. Membawa ponsel lebih praktis ketimbang membawa kamera digital. Selain itu saya juga bisa langsung share hasil foto ke berbagai sosmed.

"Yess! We are ready. Bismillah". Setelah semuanya dirasa lengkap, kami pun berangkat.

Laju motor bergerak mengikuti ritme lalu lintas di atas aspal jalanan. Tidak ada kemacetan yang berarti pagi itu. Jarak dari rumah ke Monas pun cukup jauh, memakan waktu sekitar 1 jam.

Tujuan pertama kami adalah Plaza eX. Lokasinya persis di samping Plaza Indonesia, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Kenapa saya harus kesini?? Di sini saya bisa memarkir motor secara gratis, karena saya sudah berlangganan parkir bulanan. Selain itu, parkir motor di sini juga cukup aman dan strategis.

Parkir Motor di Plaza eX - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Pintu masuk parkir motor di Plaza eX

Setelah sampai di lokasi sekitar jam 10.00, saya pun langsung mencari parkiran di dalam, supaya motor tidak kepanasan atau kehujanan. Beruntung, hari belum terlalu siang, jadi masih banyak space yang kosong di dalam. Lain cerita kalau sudah siang, parkiran di dalam pasti sudah penuh, terpaksa harus parkir di luar.

Parkir Motor di Plaza eX - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Masih banyak space yang kosong, karena hari masih pagi

Pah minum dong, haus nih”. Rupanya Nabil, anak saya kehausan setelah menempuh perjalanan cukup jauh.

Sebuah botol minum kami keluarkan dari dalam tas. Satu per satu dari kami meneguk dan menikmati setiap tetes air yang mulai membasahi kerongkongan. Setelah rasa dahaga hilang seketika, kami pun langsung beranjak meninggalkan parkiran menuju Plaza Indonesia. Saya memilih lewat dalam Plaza Indonesia karena di dalam lebih adem terkena AC dan aksesnya lebih dekat. Daripada harus berjalan di luar, kasian Nabil nanti kepanasan. 

Selain itu saya juga bisa sekalian cuci mata melihat-lihat beragam fashion mulai dari sendal, sepatu atau baju. Tapi jangan kaget ya guys, harga-harga barang di Plaza Indonesia sangat mahal, karena di sini memang khusus menjual produk original berbagai merk terkenal dari seluruh dunia. Plaza Indonesia sendiri sudah ada sejak tahun 1990 berbarengan dengan diresmikannya hotel Grand Hyatt loh, dan terdiri dari 6 lantai + 3 ruang bawah tanah.

Setelah numpang lewat dalam Mall, kami keluar tepat di depan Bundaran Hotel Indonesia. Dari sini kami harus berjalan lagi sekitar 50 meter menuju lokasi halte bus wisata City Tour. Di haltenya terpampang plang City Tour, sebagai penanda bahwa di halte ini merupakan tempat pemberhentian bus tersebut.

Bus ini resmi diluncurkan sejak 24 Maret 2014 oleh pemerintah kota Jakarta untuk mengenalkan daerah wisata di kota Jakarta. 

Sampai saat ini tersedia 9 halte pemberhentian bus, yaitu :
  • Halte Bundaran Hotel Indonesia
  • Halte Sarinah
  • Halte Museum Nasional (Museum Gajah)
  • Halte Pecenongan
  • Halte Pasar Baru
  • Halte Masjid Istiqlal
  • Halte Monas 1
  • Halte Monas 2
  • Halte Balai Kota
Akhirnya setelah berjalan kaki selama 10 menit, kami pun tiba di lokasi halte bus. Menurut petugas yang berjaga di halte saat itu, bus ini mulai beroperasi mulai dari jam 07.00-19.00 (Senin-Sabtu) dan khusus untuk hari Minggu dimulai dari jam 12.00-19.00, karena berbarengan dengan agenda Car Free Day yang selesai sekitar jam 11.00.

Nabil tampak lelah dan langsung memilih duduk di bangku halte bus yang masih kosong. Selama kami menunggu bus, satu per satu para penumpang pun mulai berdatangan. Sama-sama ingin menikmati bus wisata yang diberi nama “Mpok Siti” ini. 


Rute Bus Wisata City Tour - Blog Mas Hendra


Setelah menunggu sekitar 15 menit, bus yang didominasi warna biru dan hijau itupun datang. Sang petugas tampak sigap mengatur penumpang yang akan turun dan naik. Kami pun memilih untuk naik di atas, karena Nabil selalu minta naik bus tingkat di atas. Beruntung, kursi di bagian atas masih banyak yang kosong, kami pun bebas memilih kursi.

Bus dilengkapi dengan fasilitas AC, membuat para penumpang merasa betah dan nyaman, tanpa takut kegerahan oleh teriknya panas matahari. Selain itu, tampak deretan bangku berwarna biru dan abu-abu ini masih terlihat cukup terawat dengan lantai bus yang masih bersih.

Setiap bus dilengkapi dengan seorang tour guide, alias petugas yang akan memberikan penjelasan lengkap tentang informasi gedung-gedung yang memiliki nilai historis di kota Jakarta yang nantinya akan dilewati bus ini. Tidak lupa juga, saya mulai memainkan ponsel untuk mengambil dan merekam beberapa gambar.

Tidak jauh setelah meninggalkan halte Bundaran Hotel Indonesia, bus pun melewati gedung Sarinah yang berada di seberang kanan kami. Gedung Sarinah sendiri diresmikan pada tahun 1967 oleh Presiden Soekarno dan menjadi pusat perbelanjaan pertama di Indonesia sekaligus sebagai gedung pencakar langit pertama di Jakarta. Nama Sarinah diambil dari nama pengasuh Presiden Soekarno pada masa kecil.

Naik Bus Tingkat Wisata City Tour - Blog Mas Hendra
 Memorable Moments : Nabil menikmati setiap detail pemandangan kota Jakarta dari dalam bus City Tour. Tampak di seberangnya gedung Sarinah

Kemudian bus pun mengarah ke depan gedung Museum Nasional (Republik Indonesia) atau dikenal juga Museum Gajah. Museum ini terletak di Jalan Medan Merdeka Barat atau tepat di sebelah barat Monas. Disebut juga Museum Gajah karena di depan gedungnya terdapat sebuah patung gajah perunggu yang dihadiahkan oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871. Museum pertama dan terbesar se-Asia Tenggara ini berdiri pada 24 April 1778.


Naik Bus Wisata City Tour - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Di sebelah kiri saya tampak Museum Nasional atau dikenal juga Museum gajah. Sengaja kami mengambil bangku paling depan, agar dapat dengan jelas mengambil gambar setiap detail kota Jakarta dari dalam Bus City Tour. 

Berikut adalah video suasana di dalam bus wisata yang berhasil saya rekam :



Tidak terasa, Bus pun sudah berjalan memutari beberapa halte. Tepat di depan halte Masjid Istiqlal, bus sempat berhenti untuk menaikkan penumpang. Masjid yang diresmikan pada 22 Februari 1978 ini terletak di sebelah timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monas. Istiqlal dalam bahasa Arab berarti 'Merdeka'. 


Salah Satu Halte Bus di Masjid Istiqlal - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Bus sempat berhenti untuk menaikkan penumpang di depan halte Masjid Istiqlal


Karena belum pernah ke Monas sebelumnya, kami pun salah turun halte. Seharusnya kami turun di halte berikutnya (Monas 2), akhirnya terpaksa deh kami harus berjalan menyusuri trotoar menuju pintu gerbang Monas. Sesekali, Nabil minta untuk digendong karena merasa kelelahan.

Halte Bus City Tour di Depan Monas - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Salah turun! Kami harus masih berjalan lagi di sepanjang trotoar ini menuju pintu gerbang Monas

Setelah menemukan pintu gerbangnya, kami pun sempat mengambil beberapa gambar terlebih dulu sebelum masuk ke dalam Monas, biar dibilang kekinian, hehehe... kebetulan ada sebuah bus wisata yang lagi parkir. Jadi deh bus ini sasaran foto narsis kami bertiga.

Berfoto di Depan Bus City Tour - Blog Mas Hendra
 Memorable Moments : Berfoto dulu di depan bus City Tour sebelum masuk ke dalam Monas. Ngomong-ngomong saya lebih mirip supir busnya ya guys, hehehe


Berfoto di Depan Bus City Tour - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Narsis! Mama Nabil dan Nabil juga ikutan berfoto di depan bus City Tour di dalam area Monas

Karena jarak yang cukup jauh dari pintu gerbang utama menuju area Monas, teman-teman bisa memilih naik mobil keliling yang sudah disediakan secara gratis loh.


Monas Tampak Gagah Menjulang Tinggi - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Jarak dari pintu gerbang utama ke dalam Monas lumayan cukup jauh, supaya tidak capek sebaiknya naik mobil keliling gratis ya guys


Berfoto di Depan Monas - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Belum masuk Monas, tapi sudah capek duluan


Berfoto di Depan Monas - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Nabil tambah capek, sampai minta digendong segala, hihihi...

Lokasi loket untuk membeli tiket masuk ke Monas, terletak di bawah. Jadi teman-teman harus turun dulu melalui tangga untuk membeli tiket, lalu jalan melewati koridor untuk sampai ke dalam Monas.

Cuaca Sekitar Langit Monas Tampak Mendung - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Saya baru tahu kalau motor bisa masuk dan parkir sampai sini

Sebagai ikonnya kota Jakarta, Monas atau Monumen Nasional merupakan monumen yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan Kolonial Belanda. Monas resmi dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Diatasnya terdapat perunggu seberat 14,5 ton yang dilapisi emas 50 Kilogram. 

Harga tiket masuk Monas, yaitu :

Dewasa : Rp. 20.000
Anak-anak : Rp. 10.000

Kalau teman-teman mau naik ke cawan dan puncak Monas, harus membayar biaya tambahan lagi sebesar :

Dewasa : Rp. 7.500
Anak-anak : Rp. 3.500

Setelah membeli tiket terusan untuk tiga orang, kami pun langsung berjalan menyusuri koridor yang di kanan kirinya berupa bangunan tembok yang dilapisi seperti marmer. Penasaran seperti apa suasananya? Berikut adalah video yang berhasil saya rekam :



Di ujung koridor, nantinya teman-teman akan langsung menuju Museum yang terletak di bawah Monas. Di dalamnya kita bisa merasakan diaroma-diaroma dari beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Setelah puas muterin museum, kami pun beranjak naik ke cawan dan puncak Monas dengan menaiki lift. Nabil tampak tidak sabar dengan antrian yang mengular cukup panjang, jadi harus sabar ya guys kalau mau naik ke puncaknya. Biasanya jumlah pengunjung akan semakin membludak di hari libur. 

Berfoto di Atas Cawan Monas - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Untuk sampai ke Cawan Monas, kita harus ke puncak Monas lebih dulu, sebelum turun sampai ke lantai dasar, kita minta turun untuk mampir dulu ke lokasi Cawan

Ketika sudah cukup puas dan merasakan sensasi ketika pertama kali masuk dan naik ke puncak Monas dari ketinggian 132 meter, akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang, karena hari sudah semakin sore. Kami tetap mengandalkan bus wisata untuk kembali lagi ke halte Bundaran Hotel Indonesia. Dari situ kami juga tetap lewat dalam Mall lagi untuk sampai ke lokasi parkir sepeda motor.


Berfoto Dulu Sebelum Pulang - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Narsis dulu sebelum pulang. Tampak gedung Bank Indonesia di belakang



Salah Satu Sudut Jalanan Kota Jakarta - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Jalan Medan Merdeka. Salah satu sudut jalanan kota Jakata yang selalu padat

Hari yang sangat melelahkan guys, tapi kami cukup puas jalan-jalan kali ini. Walau masih ada beberapa gambar yang hasilnya terlihat kurang maksimal. Tapi Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga masuk ke dalam Monas setelah sekian lama tinggal di Jakarta, hahaha...


Oh ya guys, di puncak Monas tadi, saya sempat menemui kendala ketika akan mengambil gambar. Cahaya matahari yang cukup terik, menyebabkan hasil foto tidak maksimal dan tampak gelap. Berbagai pengaturan pada ponsel sudah saya lakukan secara maksimal. Lalu saya mencoba untuk mengambil gambar dari sudut yang lain, tapi hasilnya tetap tidak jauh berbeda. Nyerah deh. Pasrah saja dengan hasil foto yang seadanya. karena ponsel saya sangat lemah untuk mengambil garmbar di dalam ruangan yang minim pencahayaannya. saya jadi ngiri sama pengunjung lain yang asyik jeprat jepret tanpa kendala.

Selain itu, sengaja saya tidak selfie dengan memakai ponsel saya. Soalnya resolusi kamera depan hanya sebatas VGA, yang hasilnya sudah pasti burem. Cukup kecewa juga sih, tapi mau bagaimana lagi. Terpaksa kami pun minta difotoin sama pengunjung yang lain.

Berikut adalah hasil gambar (agak gelap) yang berhasil saya ambil dari puncak Monas :

Berfoto di Atas Puncak Monas - Blog Mas Hendra
 Memorable Moments


Berfoto di Atas Puncak Monas - Blog Mas Hendra
Memorable Moments : Hasil foto kamera ponsel saya mengecewakan bila dalam kondisi kurang cahaya


Posting Komentar untuk "Jalan-Jalan ke Monas Naik Bus City Tour "