Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cirebon Smart City, Perpaduan Antara Budaya dan Teknologi


Pertama dan utama sekali, izinkan saya sebagai warga Kuningan, mengucapkan selamat hari jadi yang ke-646 untuk kota Cirebon. Semoga kota Cirebon menjadi kota yang semakin cerdas, semakin makmur dan semakin bertambah maju bersama sejuta harapan/impian masyarakatnya.


Berbicara tentang kota Cirebon, tentu tidak akan ada habisnya, seolah setiap sudut kota memiliki cerita yang asyik, menggelitik, unik dan menarik untuk diceritakan.

Mengutip informasi langsung dari sebuah komunitas blogger terkenal di Cirebon, Blogger Cirebon (Rebon.org), bahwasanya kota dengan semboyan Gemah Ripah Loh Jinawi ini, kabarnya sedang bersiap-siap untuk mewujudkan menjadi salah satu kota cerdas yang ada di Indonesia. Hmmm, hebat  bukan? Yuk tetap menyimak artikel ini sampai selesai yaa….


Apa Sih Kota Cerdas Itu?



Sebelum melangkah lebih jauh, saya akan membahas terlebih dulu apa itu Kota Cerdas. Kota Cerdas atau dalam bahasa Inggris berarti smart city, merupakan sebuah konsep kota dengan memaksimalkan pengelolaan sumber daya yang ada secara efisien dan tepat guna dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan setiap unsur elemen masyarakat di dalamnya.

Kota cerdas tidak melulu mengedepankan informasi teknologi semata, namun juga mengedepankan sisi intelektual maupun budaya yang beragam dari masyarakat yang tinggal di dalamnya, sehingga keduanya akan berjalan beriringan secara sinergis serta berkesinambungan.

Sebenarnya konsep kota cerdas telah lebih dulu diterapkan oleh kota-kota di berbagai negara di dunia, seperti misalnya : Korea Selatan, Denmark, Singapura dan Belanda. Namun karakteristik serta kriteria kota di masing-masing negara tentu saja akan berbeda. Sebut saja kota cerdas Seoul, Korea Selatan, lebih memprioritaskan pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan untuk pelayanan publik, makanya tidak heran di sana memiliki akses internet tercepat di dunia. Lain Seoul, lain pula dengan kota cerdas Copenhagen, Denmark yang lebih fokus pada bidang lingkungan. Lalu bagaimana dengan kota Cirebon? Baca terus sampai selesai yaa…


Kenapa Harus Kota Cerdas?

Penerapan konsep kota cerdas ini tentu saja sedikit banyak akan fokus pada bidang informasi teknologi serta memaksimalkan sumber daya yang telah ada, demi terwujudnya harapan sebagai kota yang ‘ramah’ dan pintar.

Berbicara masalah kota cerdas yang ada di Indonesia, beberapa kota di Indonesia pun tengah mempersiapkan untuk mewujudkan menjadi kota cerdas, seperti yang telah saya tulis diatas, kota Cirebon salah satunya. Kota dengan julukan ‘Kota Udang’ ini sangat rajin membenahi berbagai infrastruktur serta tata ruang kota dengan terus meningkatkan pembangunan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, jaringan telekomunikasi, pusat perbelanjaan, akses jalan tol, transportasi, pariwisata bahkan sampai kepada pasar tradisional. Dan tentu saja masih banyak yang lainnya. Maka tidak heran, kota Cirebon telah berubah dan tumbuh sebagai kota yang lebih mandiri. 


6 Indikator Kota Cerdas

Mr. Boyd Cohen. Picture taken from ucalgary.ca 

Mr. Boyd Cohen, salah satu pakar konsep smart city, menuturkan, terdapat 6 indikator utama yang melandasi konsep kota cerdas. Setidaknya 6 indikator ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi kota Cirebon dalam mewujudkan sebagai kota cerdas di Indonesia. Apa sajakah 6 indikator tersebut? Mari kita simak ulasannya di bawah ini.


Picture taken from enterrasolutions.com

1. Smart People (Masyarakat Cerdas) 
Perwujudan masyarakat baik secara individual maupun kelompok komunitas yang well educated melalui edukasi formal maupun non formal. Artinya nilai edukasi atau pendidikan memiliki peran penting untuk mewujudkan konsep kota yang cerdas. 

Hal ini sudah seharusnya mendapat perhatian serius bagi pemerintah kota Cirebon dengan meningkatkan pembangunan terutama pada sektor pendidikan, seperti membangun sekolah-sekolah, kampus, pesantren, kursus maupun tempat pelatihan lainnya, demi terwujudnya masyarakat yang well educated

2. Smart Environment (Lingkungan Cerdas)
Individu yang smart akan menciptakan sebuah lingkungan yang lebih nyaman, baik, ramah, bersih, sehat dan bersahabat. 

Kota Cirebon sudah seharusnya mengawasi bagaimana cara menjaga dan mempertahankan lingkungan yang smart atau bersahabat bagi masyarakat, seperti menggalakan program Go-green, mengawasi AMDAL (Analisis Mengenai DAmpak Lingkungan) dari industri-industri yang bertebaran di kota Cirebon dan pengelolaan sampah dengan baik, sehingga akan tercipta lingkungan yang lebih nyaman. 

3. Smart Government (Pemerintahan yang Cerdas) 
Kota yang cerdas, harus didukung oleh ruang lingkup pemerintahan yang cerdas pula, sehingga nantinya akan menghasilkan sebuah kebijakan yang adil, baik dan tidak merugikan pihak-pihak tertentu serta terciptanya supremasi hukum yang adil dan jelas. 

Masyarakat kota Cirebon tentu menaruh harapan besar agar kinerja pemerintahan yang ada sekarang bekerja secara smart serta transparan (e-Govermnment), agar terjalin rasa kepercayaan antar pemerintah dengan masyarakat dan juga sebaliknya, sehingga proses menuju kota cerdas dapat terealisasikan dengan baik. 

4. Smart Living (Hidup yang cerdas) 
Mengacu pada ketersediaan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti pemenuhan kebutuhan, rasa aman, kemudahan dan kenyamanan hidup.


Kota Cirebon sadar dan peduli bahwasanya masyarakat selalu membutuhkan kehidupan yang lebih baik, aman dan nyaman, maka dari itu, pembangunan pada sektor pelayanan publik, kesehatan dan kesejahteraan lebih diprioritaskan lagi. Sehingga nantinya akan terbentuk kehidupan bermasyarakat yang lebih baik dan berkualitas. 

5. Smart Economy (Ekonomi Cerdas) 
Tingkat perekonomian dan finansial masyarakat mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, sehingga akan terbentuk ekonomi masyarakat yang lebih baik. 

Demi terwujudnya perekonomian masyarakat yang lebih baik, pemerintah kota Cirebon dapat mengawasi sekaligus menciptakan peluang bagi masyarakat untuk dapat menjalankan kewiraswastaan dan inovasi produk serta meningkatkan produktivitas usaha kecil dan menengah sehingga mampu bersaing dengan pasar global. 

6. Smart Mobility (Mobilitas Cerdas) 
Proses pergerakan yang memungkinkan terjadinya pemenuhan kebutuhan secara cepat dan tepat. Artinya peningkatan kinerja di setiap aspek kehidupan masyarakat akan berjalan dengan cepat (mobile) dan lebih efisien.

Guna melengkapi indikator sebagai kota cerdas, kota Cirebon tengah siap-siap merealisasikan masyarakat cerdas yang mobile dengan memaksimalkan informasi, komunikasi dan teknologi yang ada. Di era modern ini, kota Cirebon menghadirkan akses internet luas dengan kecepatan tinggi pada jaringan 4G, yang tentu saja diprakarsai oleh jagonya teknologi 4G LTE, yakni Smartfren 4G LTE yang dikenal memiliki kecepatan akses internet diatas rata-rata, jangkauan luas, serta koneksi mobile-internet yang lebih cepat dan stabil. Layanan 4G di Cirebon sendiri sudah ditopang oleh lebih dari 66 buah BTS. Wow it's really smart!!


Sebagai pelopor jaringan 4G LTE, Smartfren secara tidak langsung turut serta menjadikan masyarakat di seluruh Indonesia menjadi lebih smart dan mobile. Bagaimana tidak, dengan produk smartphone dari Smartfren yang cukup terjangkau ini, masyarakat dimudahkan untuk mengakses internet yang edukatif serta dapat saling bersosialisasi di dunia maya satu sama lain. Ini artinya Smartfren telah mendukung pula kampanye smart city di seluruh Indonesia. 


Cirebon Smart City, Perpaduan Antara Teknologi dan Budaya

Kota cerdas bukanlah sebuah konsep kota yang hanya mengedepankan teknologi modern semata, yang lantas mengesampingkan akar budaya aseli warisan dari nenek moyang.

Setidaknya langkah ini telah diterapkan oleh kota Cirebon, meskipun telah siap menyandang predikat sebagai kota yang cerdas, namun kota Cirebon tetap konsisten menjaga identitasnya sebagai salah satu kota tujuan wisata dengan tetap mempertahankan aset budaya yang ada. Hal ini dibuktikan dengan terus dikembangkannya berbagai tempat wisata yang memiliki nilai sejarah tinggi yang patut Anda kunjungi, sebut saja Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kecirebonan, Taman Air Gua Sunyaragi, Taman Kalijaga, Taman Ade Irma Suryani Nasution, Masjid Agung dan lain sebagainya.

Selain itu, guna memanjakan para wisatawan lokal maupun asing yang tengah berkunjung ke kota ini, telah tersedia banyak penginapan dengan lokasi sangat strategis yang dapat Anda pilih, salah satunya adalah Aston Hotel Cirebon. Hotel berbintang 4 ini setidaknya memiliki 200 kamar dengan seabreg fasilitas wah, seperti Coffee Shop, Poolside Café, Free Wifi di setiap kamar dan semua area hotel, Bar & Lounge with delightful live music, Japanese Restaurant, Virtual Golf, Mini Golf, bicycle pump track, full service spa, well equipped gym dan swimming pool.

Picture taken from m.aston-international.com


 Picture taken from Hotels.com 


Picture taken from Hotels.com 


Bukan tidak mungkin, berkat tangan dingin Pak Nasrudin Azis sebagai Walikota Cirebon saat ini, tidak lama lagi impian kota Cirebon untuk menjadi kota cerdas akan segera terealisasikan. Semoga secepatnya yaa...

Langkah diatas tersebut semakin mengisyaratkan jika kota Cirebon sudah sangat siap untuk mewujudkan sebagai kota yang cerdas, karena kota cerdas itu bukan hanya berhenti pada aspek teknologi semata, namun lebih dari itu, nilai esensi dari kota cerdas itu sudah seharusnya menggabungkan dua unsur penting, yakni budaya masyarakat dan teknologi modern dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien, sehingga terciptalah kehidupan masyarakat yang lebih smart tanpa perlu meninggalkan akar budaya yang sudah ada. Itu baru namanya cerdas. Maju terus kota #CirebonSmartCity.


Posting Komentar untuk "Cirebon Smart City, Perpaduan Antara Budaya dan Teknologi "