Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bapak ini Memberikan Saya Inspirasi

Pada saat saya lagi melaksanakan sholat Jum'at di Masjid, terdengar sebuah percakapan dari dua sosok bapak-bapak yang usianya boleh dibilang sudah tak lagi muda. Posisi duduk mereka memang berada persis di depan saya. Makanya saya bisa mendengar isi percakapan mereka.


Percakapan mereka ini layaknya dua orang agen rahasia yang sedang membicarakan masalah genting yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Tapi seperti kata pepatah, sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Sepandai-pandainya mereka berbisik-bisik, ternyata ada yang lebih pandai 'menangkap' percakapan mereka. Hehehe...

Terdengar curhatan sang bapak pertama kepada bapak kedua. Berikut ilustrasi percakapannya :

> Bapak pertama : "kaki pada pegel, ngilu dan sakit terus nih" curhatan sekaligus sebuah kode sama bapak yang duduk di sampingnya.

> Bapak kedua : "coba minum vitamin atau berobat ke pengobatan alternatif, bla... bla... bla..." sebuah solusi diberikan, meskipun tak sehebat solusinya Mamah Dedeh.

> Bapak pertama : "saya sudah capek minum obat, tapi tetap begini rasanya. Mungkin sudah umur (baca : tua-Red.)" jawaban yang pasrah keluar dari mulut bapak pertama yang kumisnya terbuat dari rambut.

> Bapak kedua : "usia kayak kita mah udah pasti harus sering minum obat, udah nggak mungkin bisa seger kayak waktu muda lagi". Sebuah jawaban yang sangat bijak, seolah menyadari adanya sebuah proses.

Percakapan pun terhenti lantaran azan berkumandang.

Percakapan ini mungkin terlihat sangat sederhana bagi Anda, bahkan bisa dibilang hanya sebuah basa-basi belaka. Tapi justru sangat menarik perhatian bagi saya pribadi. Yang saat itu, entah mengapa bisa begitu peka menangkap percakapan mereka. Bagaimana tidak, bapak-bapak di usianya yang sudah tak muda lagi namun masih mampu berjalan menuju Masjid sekalipun harus dengan kepayahan.

Berikut pelajaran yang mungkin dapat kita petik dari bapak-bapak yang saya ceritakan diatas. Tentang bagaimana kita menghabiskan masa muda dengan sebaik-baiknya sebelum datang masa tua.

Manfaatin usia muda sebelum datang usia tua

Waktu muda adalah waktu terbaik dalam me-manage segala sesuatunya. Entah itu masa depannya yang cerah, memupuk pahala, prestasi gemilang, investasi financial maupun kehidupan asmaranya. Pada usia muda inilah seharusnya kita memanfaatkan waktu dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Agar pada usia tua nanti, kita akan memetik hasil baiknya.

Puas-puasin di usia muda

Muncul sebuah stigma bahwa sewaktu muda dipuas-puasin, sudah tua tinggal ampasnya. Stigma ini mungkin berlaku bila usia Anda sudah tak lagi muda alias tua. Itu artinya sudah melewati usia muda dan sudah merasakan pahit getirnya proses kehidupan. Sebaiknya sih dipuas-puasin lebih kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat. Biar saat tua nanti tak menjadi sia-sia semua yang sudah diperbuat sewaktu masih muda.

Gaya hidup di usia muda

Nah ini masalah gaya hidup, contohnya makanan. Kelihatannya memang sangat sepele, toh cuma makanan. Tapi terkadang kita lupa, saat usia muda segala jenis makanan akan masuk ke dalam perut tanpa peduli efek samping yang akan ditimbulkan saat usia tua nanti. Sehingga saat kita tua, badan akan merasakan sakit di sana sini. Belum lagi pengaruh alkohol (minuman keras) dan juga rokok (bagi perokok), yang efeknya biasanya dirasakan saat tua nanti. Jangankan tua, sewaktu masih muda juga sudah berasa kok efeknya.
Jadi saat muda sebaiknya menerapkan gaya hidup yang sehatlah, supaya saat tua nanti nggak sakit-sakitan kayak bapak-bapak yang saya ceritakan diatas. Meskipun tua nanti sudah pasti kita akan merasakan kepayahan, tapi nggak ada salahnya kita mengantisipasi segala sesuatunya di saat kita masih muda. Iya nggak??.

Semoga bermanfaat...
<span data-iblogmarket-verification="PlJtq6QjHDb1" style="display: none;"></span>

Posting Komentar untuk "Bapak ini Memberikan Saya Inspirasi"