Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ternyata Donor Darah Itu Menyehatkan Loh!

Logo Palang Merah Indonesia - Blog Mas Hendra
Gambar diambil dari : sindotrijaya.com

Sebuah pengumuman mengenai kegiatan donor darah tertulis di atas selembar kertas putih, terpampang tegas dari balik kaca sebuah papan pengumuman di tempat saya bekerja. 


Jujur saja, seumur-umur saya belum pernah yang namanya mendonorkan darah. Pengumuman tersebut seolah mengacak-acak perasaan saya. Campur aduk rasanya, antara iya dan tidak. Hmmmm... sungguh dilema loh, padahal hanya donor darah saja.

Saya bukan tipe orang yang takut jarum suntik, tapi bukan berarti nantangin juga. Artinya kalau memang saya harus disuntik ketika berobat, ya mau bagaimana lagi, saya harus mengikuti apa kata dokter.

Tapi ini donor darah. Tangan kita disuntik jarum, terus darah kita diambil. Pikiran saya waktu itu merasa bahwa setelah donor darah pasti saya akan merasa lemas atau pusing. Dan saya juga ragu, apakah kondisi fisik saya memenuhi persyaratan untuk diterima sebagai pendonor. Mengingat badan saya kurus, gizi juga tidak bagus-bagus amat. Apa iya saya bisa jadi pendonor.

Hari H semakin dekat. Pengumuman itu seolah-olah selalu ‘menarik’ saya jauh ke dalam pikiran kalut saya.

Lantas, saya pun mencari tahu info dari teman-teman yang sudah pernah mendonorkan darahnya. Dari banyak tulisan yang beredar di dunia maya, sebagian besar berkesimpulan, jika mendonorkan darah itu tidak sesakit seperti yang dibayangkan.

“Ah masa iya sih. Kondisi setiap orang kan berbeda-beda?!”. Gumam saya di dalam hati sembari menelan ludah.

Hari H pun tiba.

“Ah siapa takut!!”, pikiran saya mencoba bangkit dari keterpurukan. Saya harus mencoba, kalau tidak pernah mencoba, bagaimana saya bisa tahu rasanya seperti apa.

Di sela kesibukan di tempat kerja, saya menyempatkan untuk datang ke ruangan di lantai dasar, tempat di mana donor darah diadakan.

Sebelum masuk ke dalam, saya pun mendaftarkan diri melalui personalia. Tidak lupa juga saya menuliskan nama dan usia.

Tidak berapa lama menunggu, giliran saya pun tiba. Saya mencoba menenangkan diri. Namanya juga pertama kali, pasti rasanya akan gugup.

Nama saya pun dipanggil oleh seorang petugas berjilbab.

“Pak Hendra Suhendra”, suara itu menggemakan telinga saya.

Saya pun langsung menuju ke arah meja pendaftaran. Namun sebelumnya, saya menimbang badan dan petugas pun memeriksa tensi darah saya. Apabila hasilnya bagus, saya dapat melanjutkan ke tahap pengambilan darah. Namun bila berat badan tidak memenuhi syarat atau tensi darah kurang, maka tidak dapat memenuhi syarat untuk melakukan donor darah.

Terjadi sebuah sesi tanya jawab antara petugas pemeriksa dengan saya sebelum ‘eksekusi’ dilakukan :

“Apakah Bapak begadang semalam?”.

“Nggak Bu, saya tidur cukup kok semalam”.

“Apakah Bapak punya riwayat penyakit Hepatitis?”.

“Nggak Bu, saya nggak ada riwayat penyakit Hepatitis”.

“Apakah Bapak baru saja melakukan sebuah operasi?”.

“Nggak Bu, nggak ada operasi apapun”.

Ternyata sebelum diambil darah, kondisi badan kita juga harus dalam keadaan sehat. Tidak sedang menderita suatu penyakit tertentu. Dan tidak kurang suatu apapun. Dari sesi tanya jawab di atas, dapat saya simpulkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bagi seorang calon pendonor darah, diantaranya :

- Kondisi badan harus dalam keadaan sehat.
- Tekanan darah harus normal 120/80 mmHg.
- Harus tidur cukup (6-8 jam).
- Tidak sedang operasi dalam kurun waktu 6 bulan.
- Tidak ada indikasi penyakit tertentu, seperti hepatitis atau
  terjangkit HIV. 
- Berat badan harus ideal.

Setelah sesi tanya jawab selesai, giliran pengambilan darah dilakukan. Saya pun disarankan untuk mengambil posisi tidur dengan tangan sebelah kanan mengepal.

Ternyata Donor Darah Itu Menyehatkan Loh!


Dengan perlahan, jarum suntik pun mulai dimasukkan ke lengan kanan saya. Dan proses pengambilan darah pun berlangsung untuk beberapa saat lamanya.

Ternyata Donor Darah Itu Menyehatkan Loh!


Tidak berapa lama, darah pun sudah memenuhi satu kantung, sebanyak 350cc. Alhamdulillah, proses pendonoran sudah selesai. Saya pun disarankan untuk tidak banyak bergerak selama 10 menit agar aliran darah di dalam tubuh kembali normal, serta diberikan asupan makanan sebagai penambah tenaga, seperti telur rebus, mie instan portabel serta susu cair coklat.

Makanan Bergizi : Telur Rebus, Susu Coklat Cair dan Mie Instan Portabel - Blog Mas Hendra
Sakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, sakit-sakit dahulu kenyang kemudian

Selain itu, saya juga diberikan semacam buku catatan berwarna pink sebagai tanda bukti sudah ikut mendonorkan darah. Nantinya buku berwarna pink ini dibawa apabila akan melakukan donor darah lagi.

Ternyata donor darah itu tidak sakit loh. Dan saya juga tidak merasa lemas/pusing setelah diambil darah, tidak seperti perkiraan saya sebelumnya, malah badan terasa lebih segar.

Donor darah justru akan menyehatkan dan memberikan manfaat yang sangat baik untuk badan kita, diantaranya :

Membantu menyehatkan badan. Karena sirkulasi darah di dalam tubuh menjadi lebih fresh dan seperti baru.
Membantu mendeteksi kondisi kesehatan badan kita secara berkala. Karena sebelum donor dilakukan, petugas akan mengecek kondisi badan kita, apakah layak untuk menjadi pendonor atau tidak (tidak ada indikasi penyakit tertentu, seperti Hepatitis atau HIV).
Membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan juga ginjal.
Membantu meningkatkan produksi sel darah merah.
Membantu penurunan berat badan.
Membantu menyeimbangkan kadar zat besi di dalam tubuh.
Membantu menurunkan resiko terkena serangan stroke dan penyakit jantung.

Bagaimana, masih takut untuk donor darah?? Jangan takut lagi yaa. Semoga setelah membaca artikel ini tidak takut lagi, karena darah yang kita keluarkan (donorkan) sangat berarti bagi mereka yang sangat membutuhkan. Just info, golongan darah saya O ya!

SETETES DARAH ANDA, NYAWA BAGI ORANG LAIN

Yuk kita donor darah.

Semoga bermanfaat.




Posting Komentar untuk "Ternyata Donor Darah Itu Menyehatkan Loh!"