Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stalking di Sosial Media

Belum lama ini, istilah stalking di sosial media membuat heboh para netizen. Bagi yang sudah pernah mendengar istilah stalking, pasti sudah nggak asing lagi. Tapi kalau yang belum pernah mendengarnya, mungkin akan sedikit asing di telinga. Dan pasti bertanya-tanya, "apaan sih stalking?".


Stalking Cat

Artikel pada kali ini sedikit banyak mau ngebahas masalah stalking di sosial media versi blog mas hendra. Check it out guys.


Pengertian Stalking


Stalking sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris, yang berarti mengintai. Kurang lebih pengertiannya adalah suatu kegiatan mengintai, memata-matai atau mengawasi yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain. Orang yang melakukan stalking ini disebut juga stalker atau pengintai. Kegiatan stalking ini cukup beragam, ada yang memang benar-benar stalking di dunia nyata, mulai dari mengintai segala kegiatannya, mengikuti kemana saja bahkan mengikutinya sampai ke rumah. Dan stalking nggak cuma ada di dunia nyata saja. Pada kenyataannya stalking pun berlaku di sosial media.


Kenapa Harus Stalking


Biasanya rasa penasaran yang tinggi menjadi dasar alasan bagi seseorang untuk melakukan stalking. Sebelum mengenal lebih jauh atau berteman di sosial media, ada baiknya kita sedikit menengok biodata, foto-foto, grup apa saja yang diikutin sampai segala aktivitasnya. Bahkan kalau perlu, tengokin juga siapa saja yang menjadi teman dekatnya. Nggak semua orang mau berteman di sosial media dengan orang-orang yang nggak di kenalnya di dunia nyata. Maka ya stalking menjadi solusinya.


Siapa yang Biasanya Stalking


Sebenarnya banyak juga yang ngelakuinnya. Hal tersebut bisa dilakukan siapa saja kok. Semua tergantung niat dan untuk apa keperluannya. Biasanya sih yang paling dominan ngelakuin stalking itu kalau nggak seorang jomblo akut yang ngincer gebetannya atau seseorang yang iseng liatin aktivitas sang mantan. Hayooooo ngaku saja deh... :-)


Boleh Nggak sih Ngelakuin Stalking


Semua tergantung dari niat dan tujuan orangnya. Jangan sampai kegiatan stalking ini mengusik atau mengganggu 'kehidupan' orang lain. Dan lebih parahnya lagi, kalau stalking tujuannya untuk hal-hal yang nggak bener atau mau nge-hacker, mengancam dan hal-hal ekstrim lainnya yang mengarah tindakan kriminal, maka yang salah bukan kegiatan stalking-nya, tapi orangnya. Maka lebih baik dihindari saja deh.

Semua biodata diri yang telah kita input ke sebuah sosial media, segala aktivitas melalui update status atau hal lainnya (foto+video) yang di publikasikan di sosial media adalah resiko kita sendiri. Kalau akun kita nggak mau diintipin atau dimata-matai atau nggak mau terlihat data diri yang sebenarnya, toh kita masih bisa membuatnya menjadi private, atau kalau perlu JANGAN PERNAH SEBARKAN DATA DIRI KITA YANG SEBENARNYA. Intinya, semua kembali ke diri kita masing-masing. Simpel kan.


Keuntungan Stalking di Sosmed


Stalking mampu menghilangkan rasa penasaran seseorang. Karena seperti kita ketahui, stalking  di sosial media nggak lebih cuma buat ngeliatin foto-foto terbaru di album fotonya, liatin daftar teman dekatnya maupun aktivitasnya melalui update status di sosial media. Cuma ngeliatin akunnya saja sudah seneng, apalagi bisa langsung ketemu orangnya.


-----


Nggak selamanya stalker itu secret admirer kita, bisa jadi justru stalker adalah musuh atau orang yang benci dengan kita.

JADI INGAT GUYS!! Gunakan media sosial dengan bijak. Keberadaan sosial media yang hadir di tengah-tengah kita, jangan sampai mempersulit atau bahkan menjadi boomerang bagi diri kita sendiri.


Gimana guys?? Ada yang mau nambahin atau koreksi. Atau ada yang mau berbagi pengalamannya?? Silahkan komen langsung saja yaa... Mumpung gratis.

Happy blogging...

Posting Komentar untuk "Stalking di Sosial Media"