Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kartini's Day In Situ Gintung

Panggung Hari Kartini

Ada satu hal menarik dan menurut saya cukup unik ketika Negeri ini memperingati hari kelahiran salah satu sosok pahlawan wanita, yaitu Raden Ajeng Kartini. Ada yang tau kenapa? Memakai pakaian adat!! Yup. Betul banget, hampir sebagian besar sekolah di seluruh pelosok Tanah Air mempatenkan budaya berpakaian adat tersebut. Hal ini terutama didominasi oleh siswa-siswi TK dan sudah menjadi rahasia umum, hal tersebut merupakan agenda tahunan yang masuk ke dalam katagori WAJIB. Hmmm... Salah satu langkah yang sangat baik guna menjaga dan mempertahankan budaya bangsa dari caplokan Negeri sebelah. Tidak perlu disebutin Negeri mana, toh teman-teman juga sudah pada tau.


Siswa TK A

Dan pada tahun 2015 ini kebetulan banget, anak saya yang lagi imut-imutnya, belum lama ini (Sabtu, 18 April 2015) memperingati hari Kartini atau bahasa Inggrisnya Kartini's Day. Meskipun secara maknawi anak-anak belum paham dengan semua ini, tapi setidaknya sejak usia dini mereka sudah ditanamkan benih-benih seputar pengetahuan dan pengenalan terhadap para pahlawan dari Tanah Air, ya salah satunya adalah pahlawan wanita kita, R. A. Kartini. Bukan pahlawan bertopeng. Apalagi pahlawan kesiangan yang biasanya banyak bermunculan di Negeri ini.


Sedari pagi, Nabil sudah tidak sabaran untuk memakai pakaian adat Jawa Tengah. Selepas sarapan dan mandi, langsung deh Nabil didandanin layaknya pengantin Jawa, hihihi...


Tidak lupa juga memakai bedak, sedikit lipstik dan pensil alis, biar hasilnya terlihat lebih maksimal. Sebuah keris imitasi pun sudah diselipin di balik punggung mungil Nabil. Sebuah keris YANG TIDAK PERLU dimandikan apalagi sampe dibacakan mantra-mantra segala.

Hari Kartini tahun ini diadakan di salah satu tempat wisata di daerah Tangerang Selatan yang pada tahun 2009 lalu mengalami musibah, yaitu Kawasan Wisata Situ Gintung. Kawasan wisata yang satu ini memang memiliki hawa mistis yang cukup tinggi, begitu menurut sebagian orang.


Baca artikel saya : Mengenang Tragedi Situ Gintung

Setelah memarkirkan motor, kami pun tetap harus membayar tiket masuk ke Wisata Pulau Situ Gintung sebesar Rp. 7.500 / orang. Lalu mencari panggung yang memang khusus dipakai untuk pementasan dan acara-acara lainnya. Jaraknya tidak terlalu jauh dari pintu masuk, cukup berjalan kaki sekitar 5 menitan. Mungkin butuh waktu lebih lama lagi bagi Suster Ngesot untuk sampai ke lokasi panggung.

Menurut rencana, acara akan dimulai jam 09.00. Namun sebelum memulai acara, seperti biasa, para guru harus memiliki beberapa jurus ilmu kanuragan yang mumpuni untuk menenangkan bocah-bocah yang ribut tidak beraturan, situasinya sangat mirip seperti di gedung parlemen sewaktu lagi rapat. Hanya lokasi dan kepentingannya saja yang menjadi pembedanya.

Dari sekian banyak yang hadir, hanya beberapa gelintir kaum bapak saja yang ikut acara ini. Selebihnya didominasi sama emak-emak dan anak-anak. Di moment Kartini's Day ini, para emak pun diharuskan memakai setelan kebaya, biar suasana bertambah meriah dan seru.

Acara diawali kata sambutan dari Bu Kepsek, kemudian kata sambutan dari para guru, penampilan drumband dari TK B (nol besar) dan dilanjutkan dengan lomba fashion show dari seluruh siswa TK Taman Hati. Setiap siswa mulai dari kelas PlayGroup sampai kelas TK B, berjalan ke atas panggung layaknya seorang model. Disini, mereka dilatih untuk berani tampil di depan umum dan diajarkan bagaimana cara untuk me-manage serta memupuk rasa percaya diri.


Berfoto Di Atas Panggung Sesaat Setelah Fashion Show


Siswa Dari Kelas PlayGroup

Seluruh Siswa TK Taman Hati

Acara dilanjutkan sama lomba fashion show. Tapi yang ini khusus emak-emak loh ya. Emang yang namanya emak-emak TK ini tidak mau kalah sama anak-anaknya. Semua peserta lomba fashion show akan dinilai oleh para juri yang didatangkan dari beberapa guru TK dari sekolah lainnya. Saya yakin, mereka ini LEBIH BERKOMPETEN ketimbang juri-juri yang ada di acara-acara kontes musik di TV, yang agak lebay dan cuma asal ngomong dalam melakukan penilaian.

Lalu acara selanjutnya ada dongeng yang dibawain sama Kak Heru Prakoso (beliau biasa tampil di acara Rumah Dongeng di DAAI TV setiap hari Selasa jam 13.30) dan acara diakhiri sama pembagian piala dan hadiah untuk para pemenang lomba fashion show serta piala Kartini's Day untuk seluruh siswa TK Taman Hati. Meskipun Nabil tidak keluar sebagai juara, tapi setidaknya beliau sudah belajar dan siap menerima konsekuensinya, menang atau kalah. Karena yang namanya sebuah kompetisi atau lomba pasti ada menang dan kalah. Dan pada hari itu, semua siswa TK Taman Hati adalah 'pemenang'. #BegituKataBuGurunya...

Berpose Bersama Para Guru

Wah tidak nyangka, saya pikir acaranya akan berlangsung sederhana dan monoton, tapi ternyata cukup meriah juga, apalagi ditambahin dongengnya Kak Heru Prakoso, menambah semangat para siswa serta peserta yang hadir. Pelatih dongeng Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTKI) ini biasa mendongeng sambil diiringi petikan gitar, bikin suasana tambah fun dan seru. Saya pun turut larut menikmati dongengnya Kak Heru.

Tidak terasa, waktu sudah jam 12 lebih, acara pun selesai. Satu persatu peserta meninggalkan panggung. Lantas tidak berapa lama, kami pun meninggalkan lokasi dan segera menuju parkiran untuk bergegas pulang dan istirahat. Tanpa mampir dulu dan berkeliling Danau.

See you in Kartini's Day next year. Insha Allah.

Happy blogging...

Posting Komentar untuk "Kartini's Day In Situ Gintung"