Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Hak Nonton Anak Dirampas!

Bagaimana kabarnya sobat blogger semua??. Mudah-mudahan selalu sehat dan selalu berada dalam lindunganNya. Aaamiiin...

Kalau kita berbicara mengenai soalan anak, sudah pasti begitu identik dengan dunia bermain dan belajar. Namun untuk melengkapi keduanya, tidak jarang juga para orang tua, termasuk saya terkadang memberikan bimbingan edukasi tambahan berupa tayangan yang mendidik melalui layar TV.


Namun apa yang terjadi teman, ketika sebagian besar tayangan di TV saat ini sudah sangat memprihatinkan dan sudah kurang layak lagi untuk ditonton, terutama bagi anak-anak yang memang sedang dalam proses pembelajaran dan perkembangan. Bagaimana tidak, coba Anda lihat tayangan TV sekarang sudah benar-benar tidak memperdulikan lagi nilai edukasi di dalamnya, yang penting adalah mengejar rating dan memperbanyak iklan. 

Mulai pagi hari sangat jarang tayangan khusus anak-anak

Kami pun sangat perihatin ketika setiap pagi selalu disuguhkan oleh tayangan beberapa acara musik yang bisa saya katakan sangat ALAY, kemudian ada juga acara infotaintment yang mengumbar masalah pribadi ke depan umum dan juga masalah perselingkuhan yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh publik, kemudian yang paling fenomenal adalah tayangan sinetron yang sangat jauh dari kata MENDIDIK. Memang sungguh terlalu tayangan saat ini. Berbeda jauh dahulu sewaktu saya kecil, masih sangat banyak acara anak-anak yang dapat saya tonton ketika di pagi hari.

Stop Tayangan yang Tidak Mendidik
Gambar dari : mikroomedia[dot]blogspot[dot]com
Menjelang sore pun masih terdapat acara lawakan yang benar-benar garing yang tidak mengindahkan norma-norma pergaulan yang tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak. Dan pada saat malam hari, tayangan sinetron-sinetron tidak jelas, acara-acara musik dangdut jadi-jadian dan lain sebagainya semakin banyak bermunculuan. Memang sih pada waktu malam tersebut adalah jatah anak-anak untuk belajar dan tidur, tapi tidak semua anak-anak jam segitu sudah pada tidur loh.

Lantas mungkin ada yang bilang begini, "Kalau emang gak suka ya gak usah ditonton, pindah channel aja, gitu aja kok repot". Bagaimana mau pindah channel, acara yang lain pun tidak jauh berbeda cuy. Ngomong mah gampang ya tinggal pindah channel, atau matiin saja tivinya. Ndasmu soek!!

Anak-anak sekarang lebih hapal lagu dewasa loh

Sungguh kasihan dan ironi tingkat tinggi, ketika anak-anak kecil sekarang sudah sangat pandai menghapal lagu-lagu orang dewasa ketimbang lagu anak-anak atau bahkan sholawatan pun (mungkin) mereka lupa. Apalagi mengaji dan menghapal Al-Qur'an. Sebagian anak-anak kecil sekarang sudah paham bagaimana gerakan joget heboh dan bentuk tubuh Duo Serigala yang bisa tumpah kemana-mana. Belum lagi bagaimana bentuk model joget-joget yang sepertinya semakin hari semakin aneh saja, yang justru sangat mudah dihapal oleh anak-anak kecil zaman sekarang. Zaman saya dulu mana ada acara joget-joget aneh di TV, yang ada tuh tayangan kartun paling banyak.

Lalu bagaimana cara orang tua menyikapinya dengan bijak??

Ini merupakan tantangan terbesar bagi para orang tua dalam mendidik buah hatinya yang sedang dalam masa pertumbuhan serta membutuhkan dasar pendidikan yang baik. Ditengah gempuran budaya-budaya barat yang semakin mudah merasuki generasi muda saat ini. Saya tau bagaimana perasaan orang tua, mereka pun tidak menginginkan anak-anaknya menjadi salah dalam pergaulan, atau lebih cepat dewasa sebelum waktunya, atau lebih hapal lagu-lagu ketimbang hapalan ayat suci Al-Qur'an. 

Saya yakin dari lubuk hati yang paling dalam, tidak ada orang tua yang menginginkan buah hatinya menjadi seorang anak dengan pendidikan yang NOL BESAR. Semua orang tua pasti menginginkan buah hatinya tumbuh dan besar menjadi orang yang bermanfaat dan berpendidikan tinggi dengan akhlak yang baik. Titik.

Peran orang tua disini ya sangat jelas, pilihlah acara yang memang benar-benar layak untuk ditonton oleh putra putri Anda yang masih kecil. Jangan sekali-kali sembarangan dalam menyajikan tayangan yang memang porsinya untuk dikonsumsi oleh orang dewasa. Semisal sinetron maupun acara musik heboh yang menayangkan lekukan tubuh aduhai dan menggoda imron. 

Tapi kalau Anda memaksakan kehendak untuk tetap menonton tayangan tersebut bersama putra putri Anda dan tidak perduli dengan masa depan mereka, ya jangan salahkan putra putri Anda ketika suatu saat mungkin saja putra Anda bilang begini : "Mama, aku mau yang dibawa sama Duo Serigala yang besar-besar itu" , atau putri Anda bilang begini : "Papa, aku mau dong pelukan kayak om-om di Sinetron itu". Itu baru perkataan, siapa tau saja bahkan bisa melebihi dari yang seperti itu, seperti banyak juga kasus anak-anak yang mencabuli tetangganya sendiri karena sudah tidak tahan akibat tontonan yang salah. Hmmmm....

Orang tua merupakan contoh paling utama di lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga, merupakan sebuah lingkungan yang paling awal dalam hal pembelajaran, pendidikan, pengayoman dan pembentukan karakter serta pengenalan akhlak yang baik bagi putra-putrinya. Karena setiap anak-anak akan menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah bersama kedua orang tuanya. Maka orang tuanya lah yang menjadi panutan bagi putra putrinya. 

Berikan contoh yang baik bagi putra putrinya dengan memberikan tayangan yang mendidik dan sesuai dengan usia si putra putrinya. Kalau memang emaknya hobi menonton sinetron, ya kalau bisa jangan sambil ajak anak Anda untuk ikutan nonton juga dong. Atau mungkin hobi bapaknya liat tayangan dangdut, ya jangan ajak anak Anda untuk ikutan nonton juga dong. Tunggulah dulu sampai putra putri Anda sudah tertidur semua. Karena biasanya acara-acara gurih renyah seperti itu tayang pada larut malam.

Berikan tayangan yang sesuai dengan usia dan penuh edukatif

Namun yang paling baik adalah, ketika tayangan di TV sudah sangat sulit menyaring mana yang terbaik bagi putra putrinya, maka tindakan kita para orang tua harus pandai dan lebih selektif dalam memberikan tayangan-tayangan yang sangat edukatif melalui kaset DVD yang memang khusus untuk anak-anak. Misalkan DVD film Dora, Si Monyet Pintar George, Cocomong, Barney, Teletubbies atau film Upin dan Ipin. Dan jangan lupa untuk selalu mendampingi putra putri Anda untuk menonton bersama.

Akan lebih baik lagi bila sekiranya Anda memberikan tayangan video Murottal Al-Qur'an, Kisah-Kisah Perjalanan Nabi dan Rosul, Sejarah-Sejarah Islam, maupun hapalan Doa-Doa harian, dan berikan selalu bimbingan kepada putra putri Anda selama Anda menemaninya menonton.

Sebenarnya mendidik anak-anak itu susah susah susah gampang di zaman sekarang. Yang penting kita sebagai orang tua harus sangat pintar dalam memilih tayangan untuk anak-anak. Memilihkan tayangan yang baik dan menjauhkan tayangan yang memang dirasa tak layak untuk ditonton oleh anak-anak merupakan sebuah keharusan.

Sebelum mengakhiri artikel ini, mungkin sedikit tips dari saya dalam memberikan tayangan-tayangan yang edukatif yang sesuai dengan usia putra putri Anda, berikut ini :
  • Sediakan kaset DVD pilihan untuk putra putri kesayangan Anda. Bisa berupa tayangan film anak-anak yang mendidik maupun tayangan-tayangan religi, seperti video Murottal (pengajian), Kisah Nabi dan Rosul dan sejarah Islam.
  • Luangkan waktu Anda untuk mendampingi dan membimbing putra putri Anda ketika menonton bersama.
  • Terapkan aturan menonton yang ketat, semisal jangan menonton sampai larut malam, jauhkan dari acara-acara yang tidak bermanfaat dan jangan pernah sekali-kali mengajak putra putri Anda untuk melihat tayangan yang tidak mendidik di TV.
  • Bila kesulitan mencari DVD yang sekiranya edukatif dan sesuai dengan usia putra putri Anda di pasaran, maka Anda dapat mencari jalan alternatif lain di YouTube dan mendownloadnya. Lalu burning film-film pilihan untuk putra putri Anda ke dalam keping DVD. Kreatif man... Be a creative person!! Bagaimana cara mendownloadnya??. Baca saja artikel : Cara Download Video dari YouTube.
Saya rasa cukup segitu dulu sesi curcol-nya guys. Kalau ada yang mau menyampaikan unek-uneknya, ya mangga atuh dikomen saja, jangan ragu-ragu. Atau ada yang tidak setuju sama pendapat saya, ya silahkan saja, bebas kok.


Baca juga artikel : 

Posting Komentar untuk "Ketika Hak Nonton Anak Dirampas!"